Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Rivalitas Itu 90 Menit

22 September 2018   17:07 Diperbarui: 22 September 2018   19:06 2405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Persija Jakarta Marko Simic (kedua dari kiri) menendang bola pada laga liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6/2018). Persija berhasil menaklukan Persib dengan skor 1-0.(MAULANA MAHARDHIKA)

Belum ada sejarah shahih yang memperkuat bahwa pertandingan Persija vs Persib layak dilabeli rivalitas abadi/musuh bebuyutan/el classico Indonesia. Sejarah hanya menarasikan jika PSMS Medan lah yang punya cerita panjang terkait rivalitas abadi dengan tim tersukses di Jawa Barat itu.

Meskipun laga yang mempertemukan antara Persib Bandung dengan Persija Jakarta berbau rivalitas semu. Faktanya, tim yang paling sering dihadapi oleh Maung Bandung adalah tim asal Ibukota Jakarta, Persija. Itupun baru 134 pertandingan resmi yang terdeteksi di Persib History. Data tersebut diperkuat oleh faktor sering bertemunya kedua tim di era perserikatan. Persib dan Persija kerap berada dalam satu pot/wilayah yang sama.

Sepanjang pertemuannya kedua kubu yang bertarung 90 menit dilapangan tidak pernah benar-benar memperpanjang permusuhan. Justru bumbu diluar dapur tim lah yang lebih memanaskan laga ini. Utamanya kedua kelompok supporter yang menamakan dirinya sebagai Viking Persib Club (VPC)/dulu dikenal dengan nama Bobotoh dan The Jakmania.

Terror dari arah tribun penonton baik saat Persija main di Bandung maupun Persib main di Jakarta selalu lebih berat dari sekedar menerima kekalahan dari pertandingan itu sendiri. Tak pelak jika kemudian mobil anti peluru kerap mengantarkan para pemain dan official tim pulang pergi menuju dan dari venue latihan/pertandingan.

Pada dasarnya terlalu banyak cerita-cerita permusuhan diluar konteks sepakbola yang dikonsumsi publik, sehingga permusuhan yang tidak ada kaitannya dengan olahraga si kulit bundar ini terus dipelihara dari generasi ke generasi. Sempat beberapa kali para panglima/petinggi VPC dan Jakmania melakukan aksi damai. Namun, ada saja aksi oknum tidak bertanggung jawab yang merusak tali persaudaraan.

Oleh karena itulah, setiap laga ini akan digelar mayoritas media olahraga lebih memfokuskan lensa nya keluar lapangan (aski supporter). Bahkan seorang Bambang Pamungkas pun sampai menghimbau kepada Jakmania agar Jak dimanapun berada tidak menyaksikan pertandingan secara langsung di Stadion GBLA, Bandung, demi alasan keamanan.

"Bagi seluruh pendukung Persija Jakarta dimanapun kalian berada, dengan segala hormat tidak perlulah datang ke Bandung. Saksikan saja pertandingan dari layar kaca di Jakarta, jangan lupa selipkan doa agar kami dapat membawa pulang hasil positif ke Ibukota. Karena, 'Tidak ada satu kemenangan pun yang sebanding dengan nyawa'." Tulisnya melalui akun twitter pribadinya, @bepe20.

Imbauan tersebut bisa kita cerna dengan persepsi masing-masing. Namun indikatornya utamanya adalah demi keselamatan dan tidak ada lagi gesekan yang membuat Jakmania dan VPC terus berlarut-larut dalam permusuhan abadi.

Rivalitas Di Dalam Lapangan

Terlepas dari rivalitas semu yang mengiringi laga ini. Ada rivalitas yang memang sewajarnya dimiliki setiap tim yang berhadapan sebagai lawan dilapangan. Persib membutuhkan poin sempurna untuk memperkokoh posisinya di posisi puncak klasemen. Sementara jika draw atau kalah tentu saja seperti membiarkan Persija mempersunting jarak di posisi big four Liga 1.

Tabungan poin Persib (41) masih bisa dikejar oleh Bali United, Madura United, dan Persija Jakarta yang sama-sama mengoleksi 36 poin hingga pekan ke-22 ini. Tak heran jika tanpa pengantar rivalitas kedua belah supporter pun laga ini akan tetap memanas mengingat jarak poin menuju tangga juara akan semakin ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun