Ada sebuah kondisi yang lebih penting dari menunggu Marko Simic mencetak gol bagi Jakmania hari ini, yakni saat Yogi Nugraha selaku pelatih fisik Persija Jakarta memanggil seorang Bambang Pamungkas atau akrab disapa Bepe untuk bergabung melakukan warming up dengan pemain lainnya. "Wah Bepe main nih", gerutu siapapun yang melihatnya.
Hal yang lumrah jika Jakmania merindukan sosok Bepe kembali bermain. Pria berkumis ini merupakan salah satu ikon klub Persija Jakarta selama ini. Bersama koleganya Ismed Sofyan, Bepe adalah sisa pemain senior yang masih tersedia di klub ini. Bicara seniorita, acuannya bukan lagi sebuah angka melainkan sebuah pengabdian bersama klub atau dalam arti lain loyalitas seorang pemain.
Bagi penikmat sepak bola tanah air, tidak hanya Jakmania. Bepe telah menjadi bagian dari ikon Tim Nasional Indonesia lengkap dengan ban kapten dilengan kirinya. Pemain bernomor punggung 20 ini tidak hanya dikenal dengan sundulan mematikannya namun kharisma nya juga. Mereka yang menyaksikan sepak bola Indonesia sejak tahun 2000-an tentu akan lebih memiliki kenangan tersendiri dengan pesepakbola kelahiran Getas, Salatiga ini.
Namun beberapa tahun kebelakang, romantisme nya bersama tim Ibukota agak sedikit terganggu. Ia sempat berpaling ke Pelita Bandung Raya pada musim 2014, selain itu ditangan pelatih Stefano Cuggura selama dua musim terakhir ini posisi nya tak lagi sentral laiknya Bepe yang dulu. Bepe kerap turun dibabak kedua saat waktu pertandingan menginjak menit 70-80. Artinya, Teco sapaan Stefano Cuggura, mulai berpikir memberikan tugas baru bagi Bepe yakni supersub.
Meski begitu Bepe kadang tidak selalu bisa berbuat banyak bagi tim, apalagi saat Persija dalam situasi tertinggal. Dengan tenaga yang tak lagi sekuat dulu, Ia kadang hanya pas dijadikan sebagai pemanis dilapangan dan lebih cocok diturunkan saat Persija sedang unggul dari tim lawan. Hal demikian kian menumbuhkan sebuah kerinduan terhadap striker paling subur di Timnas Indonesia ini.
Terlebih lagi, Bepe mengawali musim ini dengan sebuah isyarat pensiun dari tim Macan Kemayoran. Jika benar Bepe mempunyai niatan mengakhiri karir sepak bola nya. Maka bukan hanya Jakmania yang terasa kehilangan namun juga seluruh supporter tanah air.
"Jersey baru pastinya semangat pun baru. Selain itu, saya menyarankan agar kalian mengoleksi jersey musim ini. Kami berdua ini paling senior, mungkin saja ini akan menjadi musim terakhir bagi kami", ujar Bepe sembari merangkul Ismed Sofyan yang tepat berada disebelahnya, saat peluncuran jersey baru Persija keluaran Specs di Springhill Function Hall, Kemayoran, Jakarta. Jumat (02/02/2018) lalu.
Setiap individu memiliki persepsi nya masing-masing terkait pernyataan Bepe diatas. Yang jelas nama Bambang Pamungkas masih terikat kontrak hingga musim 2019 nanti. Artinya masih ada sisa ikatan kerja berdurasi satu tahun bersama Persija. Striker berusia 37 tahun ini pun kembali menebar teka-teki mengenai hal tersebut.
"Saya bisa pensiun kapan saja karena saya bermain dengan hati. Saya masih punya kontrak satu tahun lagi bersama Persija. Saya menghormati kontrak. Jadi kita lihat saja nanti kapan saya pensiun atau saya tetap menjadi bagian dari Persija dengan peran berbeda", ucap Bepe.
Terlepas dari itu Ia juga menerangkan bahwa dirinya akan gantung sepatu jika Ia bersama Ismed Sofyan berhasil memberikan gelar di senja karirnya sebagai pemain Persija Jakarta. Seperti kita ketahui bersama, pasukan Teco Cuggura berhasil menyabet gelar pramusim Piala Presiden 2018.
"Kebetulan teman seangkatan saya cuma ada dua. Saya sama Ismed Sofyan. Saya waktu itu pernah bilang, kalau juara mungkin saja ini tahun terakhir saya", sambungnya.
