Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Burung-burung Impersonate

21 Maret 2021   09:10 Diperbarui: 21 Maret 2021   09:22 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ooooalah..sialan kalian. Oke, ya sudah. Berikutnya,"kata Remi.

Kali ini seekor burung kurus. Kepalanya berjambul. Putih. Mirip uban. Ia berjalan pelan, terbungkuk.

"Ini kakaktua?" tanya Remi.

"Bukan. Ini kakek tua" jawab si burung sambil melotot.

Remi kaget. Meski terkesan sudah tua sekali, tatapannya tajam. Seperti elang. Eh, bukan. Seperti burung hantu, kokok beluk. Agak sedikit sinis. Remi mulai menebak-nebak siapa tokoh yang diperagakan si burung.

"Jadi, semua sekarang harus sepakat.......," suara si burung terdengar diseret-seret. Khas orang tua zaman dulu. Intonasi standar saat menggurui anak atau cucunya.

Si burung tak banyak gerak. Hanya terlihat mulutnya eh, paruhnya bergerak-gerak saat berbicara. Remi masih belum paham. Ia menggeleng.

Si burung agak jengkel. Sudah all out tokoh pilihan ia perankan, tak juga Remi paham. Sekarang ia berbalik. Terlihat di ekornya ada tulisan. Dua huruf. AB.

"A..B.. apaan, tuh?" Remi tak paham.

Si burung kembali berbalik menghadap Remi.

"Ini AB. Dalam AB sudah terkandung B. Paham?" tanya si burung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun