Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cukup dengan Ponsel Pintar, Layanan J&T Express Hadir di Genggaman

25 Desember 2019   00:00 Diperbarui: 24 Desember 2019   23:59 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru sekitar dua tahun saya mulai membeli barang secara online melalui sebuah market place. Seingat saya, sudah semua kurir yang resmi tercantum di halaman web penjual di market place itu pernah saya gunakan, termasuk J&T Express.

Saat membeli barang secara online, biasanya saya tidak terburu-buru untuk menggunakannya sehingga saya cenderung memilih kurir yang paling murah. 

Awalnya, kurir J&T bukan  pilihan bagi saya karena tarifnya termasuk tinggi di antara yang lainnya.  Saat itu saya belum tahu kalau J&T ternyata menyediakan voucher diskon ongkos kirim (ongkir). Saya pernah beberapa kali mengirim paket menggunakan kurir J&T (dan servisnya oke), tetapi menggunakannya saat belanja online saat itu belum pernah.

Pembelian pertama saya yang menggunakan kurir J&T terjadi saat market place yang saya ikuti mengadakan penjualan cepat (flash). Market place memberikan voucher diskon ongkir untuk pilihan kurir J&T. Setelah berkali-kali "berjuang" akhirnya saya berhasil membeli sebuah earphone bagus dengan harga murah yang akan dikirim via J&T.

Saya pantau terus progres pengiriman via aplikasi market place hingga suatu sore sehabis maghrib saya mendapatkan notifikasi bahwa pesanan saya telah diterima. Nama yang tertera sebagai penerima adalah nama saya sendiri. Tapi saya belum terlalu heran. Segera saya sweeping teras dan halaman, mencari-cari lokasi paket diletakkan, ternyata tidak ketemu. Pasti ada yang salah, pikir saya.

Esok harinya saya mengunjungi agen J&T yang tak terlalu jauh dari rumah, untuk klarifikasi pengiriman. Kebetulan mas kurir (sprinter) juga ada di tempat sehingga komplain saya segera ditindaklanjuti. Oleh karena kalau hanya membaca alamat kurang bisa mengingat, saya dan mas sprinter pun menuju ke rumah saya.

"Itu, Pak. Paketnya sudah saya masukkan", katanya sambil menunjuk bungkusan kecil di teras rumah.

"Lho, itu bukan rumah saya, Mas," jawab saya sambil tertawa. Itu rumah tetangga sebelah persis.

"Kan nomor 26? Itu yang di depan kan nomor 25?" mas sprinter bingung. Pengaturan nomor rumah di tempat kami memang begitu, genap di satu sisi jalan, yang ganjil di seberangnya.

"Iya, tapi yang ini nomor 24, Mas," jawab saya makin geli.

"Oh, maaf, Pak. Kemarin gelap soalnya."

Tetangga sebelah memang sedang mudik. Meski ada lampu yang dinyalakan, terasnya agak gelap kalau malam sehingga nomor rumahnya tak jelas kelihatan.

"Itu saya ambilkan saja ya, Pak?" kata sprinter.

"Weeh, nggak usah. Biar nanti saya saja. Pokoknya paket sudah ketahuan tempatnya. Terima kasih ya, Mas," jawab saya. Pagarnya terkunci, meski bisa diambil pakai galah, tetap harus izin dulu sama tuan rumah.

"Iya, maaf ya, Pak. Yang di rumah ini sering order online via J&T. Saya kalau ke sini dari dulu ngirim ke sini. Jadi kemarin saya kira paket untuk sini juga. Maaf ya, Pak. Permisi." Sprinter berkata dan berlalu. Kembali ke posko tentunya.

Saya pun konfirmasi via ponsel pada tetangga, minta izin ambil paket saya di terasnya. Setelah izin saya peroleh, dengan berbekal galah pemasang lampu, paket saya ambil dan bawa pulang.

Hmm..jadi kuncinya itu, saya belum pernah order online via J&T jadi kurang dikenal oleh sprinternya. Tapi mestinya nggak gitu juga. Sprinter juga harus teliti. Untuk kompleks rumah dengan penomoran ganjil genap yang berbeda sisi, persis di seberang rumah nomor 25 belum tentu 26, bisa jadi 24. Tapi sprinter manusia juga, bukan robot atau sejenisnya yang selalu sistematis dalam bekerja. Manusia sering menggunakan intuisi yang sering tidak akurat, sementara robot memiliki akurasi yang tinggi.

Apakah itu berarti J&T harus segera mengganti sprinter manusia dengan robot? Bukan begitu. Untuk saat ini, pengirim paket berupa robot masih "menakutkan". Apalagi robot berbentuk manusia dan mengirim paket malam-malam. Satpam komplek bisa lari ketakutan. Tapi jalan ke arah itu sudah ada. Jalan menuju sistem robot dalam perusahaan kurir sudah ada di era industri 4.0 sekarang ini.

Industri 4.0 merupakan kecenderungan menuju otomasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur dan pengolahan yang melibatkan sistem siber fisik (Cyber-Physical System, CPS), Internet untuk segala (Internet of Things = IoT atau Internet of Everything = IoE), komputasi awan (cloud computing), komputasi kognitif (cognitive computing), dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence = AI).

Industri 4.0 mengisyaratkan kebutuhan akan mesin-mesin yang otomatis dan terintegrasi. Kecepatan dan akurasi menjadi ukuran efisiensi. Meski didefinisikan untuk industri manufaktur, industri jasa yang berhubungan dengan logistik dan distribusi seperti kurir atau ekspedisi terkena imbasnya. Jika tidak beradaptasi dan berinovasi, tentu akan berguguran ditelan kemajuan zaman. Hal inilah yang disadari pihak J&T.

Perusahaan jasa pengiriman J&T Express yang belum lama berdiri, tapi sudah kokoh menjadi salah satu kurir dengan jangkauan luas ke seluruh pelosok negeri tentu karena mau berinovasi.

Tagline utama "Express your Online Bussiness" yang dipilih bukan berarti order pengiriman paket lain tidak diperhatikan. Order pengiriman paket lain sudah terjangkau layanan, sedangkan bisnis online memang sedang pesat berkembang sehingga  menuntut perhatian lebih.

Situs kominfo merilis bahwa berdasarkan data penelitian pada akhir tahun 2014, perputaran uang di bisnis e-commerce mencapai 12 miliar dolar (USD). Dengan estimasi pertumbuhan 50% per tahun, pada 2020 bisnis e-commerce di Indonesia akan meningkat menjadi 10 kali lipat dan menembus valuasi 130 miliar dolar. Sebuah jumlah yang fantastis yang tentu sebanding dengan banyaknya transaksi yang leibatkan jasa pengiriman.

Menyikapi peluang di bisnis e-commerce ini J&T melakukan berbagai inovasi baik eksternal maupun internal. Inovasi eksternal dilakukan dengan menggandeng market place yang merupakan platform bisnis online sebagai mitra dengan berbagai insentif yang berujung pada diskon ongkos kirim atau reward bagi pengguna jasa kurir J&T di market place tersebut.

Inovasi internal J&T dalam menyikapi perkembangan bisnis e-commerce antara lain dengan beradaptasi dengan era industri 4.0, mulai melakukan otomasi dalam mekanisme kerja.

Di akhir tahun 2018, di atas lahan seluas 1 ha di Rawa Bokor -- Tangerang, J&T mulai mengoperasikan mesin sortir otomatis yang menggunakan sistem ban berjalan atau conveyor belt sebagai penunjang jalur paket. Mesin ini mampu melakukan scan barcode secara otomatis, mengukur berat secara otomatis, dan auto-reject untuk paket yang tidak sesuai standar. Mesin sorting berkapasitas 30.000 paket per jam ini menggunakan SDM yang minim. Pengoperasian mesin ini tentu meningkatkan efisiensi dan akurasi pengiriman.

mesin sorting J&T (sumber jet.co.id)
mesin sorting J&T (sumber jet.co.id)

Selain pembenahan manajemen yang pastinya selalu dilakukan untuk meningkatklan performa perusahaan, J&T juga merilis aplikasi J&T Express yang memudahkan pengguna jasa. Dengan aplikasi tersebut pengguna jasa dapat mengetahui agen (drop point) J&T terdekat melalui ponsel pintarnya. Pengguna juga dapat mengecek tarif, mengetahui barang apa yang tidak diperbolehkan untuk dikirim melalui J&T, dan yang paling menyenangkan adalah pengguna jasa dapat meminta pihak J&T untuk melakukan penjemputan paket. Hal ini tentu sangat membahagiakan, terutama bagi para pemilik toko online yang kebanjiran order paket via J&T Express.

Setelah dilakukan pengiriman, pengguna jasa juga dapat melakukan pelacakan paket (tracking) dengan berbekal resi yang diberikan. Cukup dengan menggunakan ponsel pintar, layanan J&T Express sudah hadir di genggaman.

==

Referensi

https://www.i-scoop.eu/industry-4-0/

https://www.itproportal.com/features/what-does-industry-40-mean-for-the-future-of-logistics/

https://www.kominfo.go.id/content/detail/6441/indonesia-akan-jadi-pemain-ekonomi-digital-terbesar-di-asia-tenggara/0/berita_satker

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun