Mohon tunggu...
giat desasukorejo
giat desasukorejo Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa UNNES GIAT 12 Desa Sukorejo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa GIAT 12 Universitas Negeri Semarang Bentuk Desa Tangguh Bencana di Sukorejo Kendal

23 Agustus 2025   21:17 Diperbarui: 23 Agustus 2025   21:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa UNNES GIAT 12 melakukan program Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang beberapa kali terjadi di wilayah tersebut. 

Desa Sukorejo diketahui memiliki kerawanan terhadap bencana angin puting beliung yang beberapa kali muncul di titik titik tertentu. Menyikapi kondisi tersebut, mahasiswa GIAT 12 bersama pemerintah desa serta masyarakat melakukan berbagai upaya penguatan kapasitas desa melalui pembentukan beberapa komponen penting dalam penguatan ketangguhan desa. 

Beberapa langkah yang dilakukan di antaranya adalah pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Tim Relawan Desa, serta penyusunan Sistem Peringatan Dini. Selain itu, mahasiswa juga menyusun Rencana Kontingensi, melakukan Kajian Risiko Bencana, serta menyusun Penilaian Ketangguhan Desa. Tidak hanya itu, mereka juga merancang Rencana Penanggulangan Bencana dan Jalur Evakuasi yang nantinya dapat menjadi pedoman saat kondisi darurat terjadi. 

Forum Destana 2
Forum Destana 2

Salah satu mahasiswa GIAT 12 selaku Koordinator Mahasiswa, Michele Thana Tambingon, menjelaskan bahwa pembentukan Destana di Desa Sukorejo tidak hanya sekedar program kerja, melainkan juga bentuk kontribusi nyata mahasiswa kepada masyarakat. 

"Destana juga merupakan salah satu hal yang krusial bagi suatu desa. Tidak semata -mata karena desa memiliki potensi bencana yang tinggi, namun sebagai langkah mitigasi dari desa yang kami laksanakan sebagai mahasiswa UNNES agar bisa seterusnya dijalankan mulai dari pelatihan kesiapsiagaan bencana dan lain sebagainya" katanya 

Ia menambahkan, keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap kegiatan sangat penting agar program ini benar - benar bisa berjalan berkelanjutan. "Destana bukan hanya untuk sekarang, tapi juga untuk masa depan desa. Harapannya, masyarakat bisa mandiri dalam mengelola potensi bencana", tambahnya.

Melalui program UNNES GIAT 12 ini, mahasiswa berharap keberlanjutan dari Destana bisa terus didukung oleh masyarakat maupun pemerintah desa, sehingga Desa Sukorejo semakin siap dalam menjaga keselamatan warganya dari berbagai ancaman bencana di masa mendatang. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun