Serang, 1 Mei 2025 --- Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten kembali memasuki fase penting dalam siklus kepemimpinan kampus. Penjaringan bakal calon Rektor untuk periode 2025--2029 resmi dibuka, dan hasilnya mengesankan: sembilan Guru Besar internal UIN SMH Banten mengajukan diri, menandai babak baru kompetisi akademik yang sehat dan penuh harapan.
Kesembilan bakal calon tersebut adalah: Â
1. Prof. Dr. H. Muhammad Ishom, M.A Â
2. Prof. Yanwar Pribadi, Ph.D
3. Prof. Dr. H. Naf'an Tarihoran, M.Hum Â
4. Prof. H. Wasehudin, M.Si
5. Prof. Dr. H. E. Syarifudin, M.Pd
6. Prof. H. Mufti Ali, Ph.D
7. Prof. Dr. H. Hidayatullah, M.Pd
8. Prof. Dr. Suryani, M.Si
9. Prof. Dr. Budi Sudrajat, M.A
Panitia seleksi menyampaikan bahwa proses verifikasi berkas berlangsung selama tujuh hari, dari tanggal 2 hingga 8 Mei 2025. Proses ini merujuk pada regulasi Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor dan Ketua pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). Khususnya Pasal 3 yang memuat persyaratan umum dan khusus bakal calon rektor.
"Syarat-syarat yang sangat kami tekankan dalam tahap ini meliputi Surat Rekomendasi Rektor, Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Rohani, serta Surat Keterangan Tidak Sedang Dipidana," ujar Dr. Masykur, M.Hum selaku Ketua Panitia Penjaringan.
Menakar Kualitas Calon dari Visi, Misi, dan Reputasi Keilmuan
Menurut panitia, seluruh bakal calon rektor akan diperlakukan secara adil dan setara. Dalam penyampaian berkas, semua calon diwajibkan menyertakan dokumen lengkap, termasuk Daftar Riwayat Hidup, bukti pengalaman managerial, serta naskah visi, misi, dan program kepemimpinan mereka.
Hal ini menjadi dasar penting bagi Senat UIN SMH Banten untuk melakukan pertimbangan kualitatif setelah tahap verifikasi administratif selesai. Tahapan selanjutnya adalah penyerahan hasil seleksi ke Rektor UIN SMH Banten, lalu dilanjutkan ke Kementerian Agama RI melalui Panitia Seleksi yang ditunjuk oleh Menteri Agama.
Panitia menyambut baik jumlah pendaftar yang cukup banyak, yang menandakan kesadaran kolektif di antara para Guru Besar bahwa UIN SMH Banten membutuhkan pemimpin yang tidak hanya akademis, tetapi juga visioner dan berintegritas tinggi.
"Para calon ini memiliki latar belakang keilmuan yang sangat kuat. Kami percaya visi dan program yang mereka bawa akan menjadikan UIN SMH Banten lebih maju dan berdaya saing di tingkat nasional dan internasional," lanjut Masykur.
Proses penjaringan ini menjadi penanda bahwa demokrasi akademik di kampus Islam negeri tersebut berjalan dalam koridor integritas dan profesionalisme.