Mohon tunggu...
Ghulam Falach
Ghulam Falach Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar yang selalu ingin belajar untuk mensyukuri fungsi akal sehat

Salah satu praktisi di STTKD Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Khataman ala Kampus Kedirgantaraan untuk Menyambut New Normal

16 Juni 2020   08:00 Diperbarui: 16 Juni 2020   08:08 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan khataman di masjid At-Tien Kurniadi STTKD dengan penerapan physical distancing (foto oleh Fahmi Rozaky dikirim via whatsapp)


Tradisi khatam al Qur'an atau khataman sudah menjadi tradisi umat Islam pada umumnya. Khataman al Qur'an (ختم القرآن) secara bahasa dapat diartikan dengan membaca al Qur'an dari awal surat al Fatehah hingga akhir an Nas. Banyak sekali ditemukan keutamaan khataman Alquran yang tertera pada literasi-literasi agama Islam, baik dalam lingkup spiritual maupun material. Tradisi khataman al Qur'an terkadang dilaksanakan perorangan maupun secara kelompok. 

Dalam pelaksanaanya, khataman identik dengan bentuk pengakraban sang hamba kepada sang Penciptanya, maka sebelum dan sesudah pelaksanaan biasa dilantunkan do'a-do'a sesuai dengan hajat masing-masing yang melaksanakan. Meski dilakukan oleh individu maupu secara berkelompok, tak sedikit juga instansi-instansi ataupun lembaga-lembaga yang menerapkan visi dan misi keislaman di dalamnya ikut serta dalam pelaksanaan tradisi ini. Hal ini dilakukan tidak lain untuk mengharap ridho Allah SWT semata.

Mempunyai visi dan misi yang sedikit berbeda dengan kampus kedirgantaraan pada umumnya, kampus kedirgantaraan bernama STTKD (Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan) yang bermarkas di Daerah Istimewa Yogyakarta ini memiliki ciri-ciri (5T) yaitu, taqwa, teknokrat, tanggap, tanggon, dan trengginas. 

Bilamana taqwa menjadi poin awal untuk misi kampus tersebut maka sudah jelas nilai sikap dan perilaku kerohanian untuk mengharap ridho Sang Pencipta dijunjung tinggi. Urusan pengajaran keilmuan di kampus tersebut bisa saja tersampaikan lewat uraian interaksi pengajar dengan muridnya, akan tetapi urusan ketaqwaan mesti dicetak lewat pembiasaan, pendisiplinan, serta pengamatan langsung atas contoh perilaku taqwa yang baik dan benar.

Dunia pendidikan benar-benar terkejut dengan kedatangan pandemi Covid-19. Wabah global ini telah meramaikan keterkejutan semua aspek tatanan kehidupan di seluruh dunia, tak terkecuali para taruna dan taruni sebagai akademisi di kampus kedirgantaraan STTKD yang kegiatanya lebih kepada bentuk praktik lapangan. 

Alhasil dengan adanya himbauan pemerintah ketika datangnya wabah tentang pentingnya penjarakan fisik menyebabkan kampus terpaksa meliburkan sementara kegiatan yang melibatkan banyak masa di dalamnya termasuk kegiatan belajar mengajar baik secara tatap muka dan praktik yang bersifat langsung. 

Meski di lain sisi untuk menjaga keberlangsungan aktifitas belajar mengajar kampus STTKD telah meluncurkan program pengajaran online secara serentak bagi tenaga pengajarnya, akan tetapi basic kegiatan yang lebih tertuju langsung ke lapangan menjadi sedikit terbengkalai.

Diperkirakan pada awal bulan Juni, pemerintah mulai menyerukan wacana kebijakan new normal sebagai strategi peredam kekhawatiran yang berkepanjangan akan pandemi Covid-19. Meskipun tujuan utama pemerintah menghimbau kebijakan ini demi keberlangsungan aspek ekonomi, kampus kedirgantaraan secara tidak langsung merupakan bagian dari pemerintahan yang berpengaruh dalam aspek pendidikan. Pemerintah telah mempertimbangkan tentang rencana pembukaan kembali sarana pendidikan baik sekolahan dan kampus-kampus sesuai dengan protokol kesehatannya. 

Rencana ini disambut serentak oleh berbagai lembaga ataupun instansi pendidikan untuk menguatkan kembali jiwa pendidikan di masa pandemi. Suara positif banyak digaungkan oleh berbagai kalangan dengan adanya rencana ini meski tak sedikit pula yang meneriakkan nada negatif karena kekhawatiran mengingat masih banyaknya masyarakat yang terpapar oleh wabah ini.

Namun, ada hal menarik yang dihadirkan oleh kampus kedirgantaraan STTKD terlepas dari rencana pemerintah tersebut. Beberapa aktifis kampus yang masih memperjuangkan eksistensi sistem kinerja kampus agar tidak terhenti dan menyesuaikan dengan protokoler pemerintah telah mengadakan acara kecil dan terbatas di dalam kampus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun