Mohon tunggu...
Ghozali Qodratullah
Ghozali Qodratullah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mulai suka menulis semenjak menyukai fotografi, agar foto yang diambil bersanding dengan cerita dan kisah dibaliknya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati senja, di Puncak Geurute

28 Februari 2013   07:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:33 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Menikmati Alam yang paling sempurna adalah melalui titik terendah dan titik tertinggi di bumi ini”. Betul juga ya dalam hati ini membenarkan (walau di antara titik terendah dan titik tertinggi juga gak kalah sempurna :D). setelah lama tidak terhembus angin yang membawa butiran asin, kangen juga untuk bersentuhan dengan air laut ini.

Segera beranjak mengambil hape untuk menghubungi kawan-kawan yang bertugas di Kabupaten Aceh Besar (Prop. Aceh) dan sekitarnya. LIBUR TELAH TIBA…..(teringat pada gadis kecil yang dulu berprofesi sebagai anak gembala :D). Setelah sampai di Banda Aceh, segera disambut oleh kawan-kawan disana yang telah menyediakan kereta (kalau di daerah pulau sumatera bagian utara kereta adalah sepeda motor). Perjalanan dimulai dengan menuju Kecamatan Lhoong Kab. Aceh besar Prop. Aceh. Menyusuri pantai barat Prop. Aceh dengan jalan lebar nan sepi, kami dihadiahi oleh-Nya pemandangan pasir putih digulung laut bergradasi hijau dan biru. Tak terhitung berapa panjang dan  berapa banyak pantai pasir putih yang ada disepanjang perjalanan kami.

Niat hati ingin berhenti sejenak untuk mengambil gambar di pantai Lampuu dan Lhok Nga, namun cuaca saat itu sangat terik untuk dapat berjemur (padahal sudah hitam) sembari mengabadikan keindahan pantai-pantai tersebut menjadi tertunda. Sepanjang perjalanan banyak terdapat rambu-rambu yang baru pernah saya lihat seumur hidup saya, “AWAS LEMBU/ KERBAU”, memang benar kalau disini banyak sekali kerbau dan lembu yang menyebrang tidak pada “cow cross” dan terkadang mereka (sapi dan kerbau) menganggap jalanan aspal nan lebar ini sebagai “catwalk” pribadi mereka :D.

Selain jalan lurus datar nan lebar, terdapat juga jalan berbukit yang sempit dan rawan kecelakaan. Apalagi saya yang terkagum melihat pemandangan disekitar jalanan berliku sempit tersebut yang kadang terhipnotis sehingga kurang memperhatikan laju kereta.

Jam 14.oo WIBB (waktu Indonesia barat banget) kami sampai di tempat tinggal kawan kami, setelah beristirahat dan menanti cuaca agak berwarna orange kami segera berangkat menuju tempat yang dinamakan PUNCAK GEURUTE, ternyata sudah masuk ke kawasan Kabupaten Aceh Jaya. Pemandangan dari tebing yang langsung berhembuskan angin laut, disertai dengan rindangnya perbukitan di sisi lainnya. Terdapat 2 pulau kecil yang kata orang sekitar adalah pulau yang baru terbentuk akibat musibah tsunami tahun 2004 kemarin, dan katanya lagi masih belum ada namanya.

Di sepanjang PUNCAK GEURUTE terdapat banyak kedai-kedai kecil yang disengaja untuk dapat menikmati pemandangan diselingi dengan kuliner atau sekedar minuman pelepas dahaga. kami mulai menikmati keindahan alam di Puncak Geurute dengan mulai menekan tombol shutter untuk mengabadikan pemandangan saja atau juga disertai para narsiser yang udah haus darah :D.

Menikmati keindahan alam disertai dengan keindahan cerita pershabatan.

Terima kasih atas segala yang Engkau berikan kepada hamba-Mu ini….

Salam Landscaper Indonesia…:D

Cepreeett……

untuk galeri lebih lanjut, silahkan kunjungi blog saya ghozaliq.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun