Mohon tunggu...
Ghoffar Maarif
Ghoffar Maarif Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Jangan Sampai ada atau tidak adanya kita didunia sama saja" Karanganyar, Surakarta | Kavaleri 2012 | ITS

Selanjutnya

Tutup

Nature

Eco Campus

24 November 2013   20:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:44 2263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Masalah lingkungan merupakan masalah utama yang perlu untuk diberi perhatian penuh. Namun jika kita lihat faktanya, pemahaman manusia tentang pengelolaan lingkungan saat ini masih jauh dari kata sempurna. Sebenarnya masalah ini membutuhkan kerjasama dari semua elemen masyarakat, tak terkecuali kalangan civitas akademika. Isu lingkungan yang sedang hangat dibicarakan adalah pemanasan global. Jika kita lihat sekarang ini, isu pemanasan global bukan lagi sekedar isu belaka, bumi telah memperlihatkan wujud yang sebernarnya kepada seluruh manusia bahwa semakin tidak nyamannya bumi untuk dijadikan tempat tinggal. Berbagai fenomena di luar nalar telah bermunculan seperti musin hujan yang mulai bergeser, banjir, angin topan dan masih banyak lagi yang berkaitan dengan isu pemanasan global tersebut. Hasil berbagai penelitian pun juga membuktikan kadar CO2 di atsmofer telah melampaui batas dimana semakin hari jumlahnya semakin banyak. Hal ini juga ditambah aktivitas manusia yang dihasilkan dari berbagai kegiatan industri, rumah tangga dan lainnya membuat bumi ini tidak layak untuk dihuni lagi.

Berbagai bentuk antisipasi telah bermunculan dengan semakin banyaknya gerakan dan program penanggulangan pemanasan global. Dari pemerintah sendiri telah memprakasai gerakan-gerakan cinta lingkungan. Tidak hanya itu juga bermunculan LSM peduli lingkungan dan juga pendidikan lingkungan di berbagai sekolah. Salah satu program yang saat ini sedang dikembangkan yaitu eco campus atau green campus. Program ini ditujukan kepada perguruan tinggi di indonesia dan sifatnya hanya sukarela, tidak ada paksaan dari pemerintah. Dengan begitu diharapkan munculnya kesadaran dan kepedulian segenap warga kampus untuk menjalankan program ini. Kampus sebagai kumpulan kaum intelektual sudah seharusnya menjadi contoh atau panutan kepada institusi atau masyarakat lain akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Green campus merupakan sebuah program atau gerakan yang berusaha mewujudkan lingkungan kampus yang nyaman, teduh, rindang, asri dan tentunya dapat mengurangi pemanasan global. Kampus diharapkan bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki terutama di bidang lingkungan. Kampus harus menjadi motor penggerak perubahan menuju lingkungan yang hijau. Konsep go green disini bukan hanya sekedar menanam pohon-pohonan atau membuat kampus menjadi “hijau”. Namun bagaimana kampus dapat menggunakan sumber daya yang ada dengan efektif dan efisien. Mulai dari penggunaan listrik, air, kertas, pengelolaan sampah, saluran drainase dan masih banyak lagi.

Menurut Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLHD) Jabar, eco campus didasarkan pada pemikiran bahwa:


  1. Sulitnya masalah lingkungan dipecahkan secara parsial
  2. Transfer knowledge potensial disampaikan melalui jalur pendidikan formal dan non formal
  3. pelibatan mahasiswa secara aktif agar mempunyai kesadaran dalam hal pengelolaan lingkungan.
  4. Meningkatnya interaksi mahasiswa dan lingkungannya.
  5. Meningkatnya partisipasi masyarakat.

Untuk mewujudkan eco campus, diperlukan tindakan hanya dari seluruh elemen kampus antara lain :

a)Pengelolaan sampah

Kampus yang terdiri dari ribuan mahasiswa pasti setiap harinya mengkonsumsi segala bentuk kebutuhan. Bisa diperkirakan dengan jumlah yang mencapai ribuan, sampah yang dihasilkan tiap harinya pasti begitu bayak mulai dari sampak plastik sampai sampah kertas. Disini dibutuhkan sebuah program atau teknologi untuk mengatasi hal tersebut. Mulai dari penyediaan tempat sampah untuk jenis sampah organik, non organik dan radioaktif. Selain itu juga perlu sebuah program daur ulang kertas karena selama ini kertas bekas belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Bahkan ada yang melakukan pemusnahan kertas dengan cara dibakar. Padahal hal tersebut akan mencemari lingkungan terutama polusi udara. Pengelolaan sampah dengan konsep 4R (Reduce, Recycle, Reuse dan Repair atau Recovery) merupakan langkah yang strategis untuk mewujudkan lingkungan kampus yang bersih. Diperlukan sebuah lembaga yang menjadi pusat pengelolaan sampah pada setiap kampus untuk pemanfaatan sampah tersebut. Selain itu juga aturan dan sanksi yang tegas dari pihak rektorat agar budaya membuang sampah pada tempatnya dan penggunaan kertas daur ulang dapat menjadi sebuah kebiasaan.

Penggunaan Energi

Penggunaan energi pada setiap kampus di Indonesia selama ini hanya bertopang pada energi bahan bakar fosil yang dikelola oleh PLN. Padahal penggunaan bahan bakar dari fosil telah menyumbang karbon CO2 dengan jumlah yang begitu besar di atmosfer. Selain itu, bahan bakar fosil merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan stoknya setiap tahun semakin tipis. Disini dibutuhkan sebuah inovasi dan inisiatif dari segenap masyarakat kampus untuk mengatasi hal tersebut. Perlu adanya gebrakan untuk penghematan penggunaan listrik seperti penggunaan energi alternatif. Banyak sekali energi lain yang dapat dimaksimalkan seperti energi matahari, air, angin, biodiesel dan lain-lain. Apalagi hampir di semua kampus di Indonesia terdapat fakultas teknik yang seharusnya mempelopori penciptaan teknologi energi alternatif. Namun kembali lagi pada seluruh masyarakat kampus agar dapat menggunakan listrik secara bijak.

c)Pemanfaatan Lahan

Untuk setiap kampus idealnya minimal harus ada 30% lahan dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau. Namun jika kita lihat kenyataannya, sebagian besar lahan hijau belum dimanfaatkan secara optimal bahkan ada yang dibiarkan begitu saja dijadikan sebagai lahan tidur. Padahal jika dilakukan penanaman tanaman seperti buah-buahan, bunga, pohon akan memberikan manfaat ganda. Selain mengurangi polusi CO2 juga bisa memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat sekitar. Pemanfaatan lahan dengan cara membangun green spot di setiap tempat yang strategis dalam kampus juga bisa membuat kampus terlihat sejuk. Dan yang terpenting perlu adanya gerakan dari mahasiswa seperti penanaman pohon atau tumbuhan produktif lainnya sehingga terwujud kampus yang ideal.

d)Pemanfaatan Air

Air merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Hampir semua kebutuhan manusia membutuhkan yang namanya air. Jika kita lihat selama ini konsumsi terhadap hari tiap tahunnya meningkat meskipun air yang ada di bumi tidak berkurang. Namun jika ditelaah lebih dalam sumber-sumber mata air sudah banyak yang tercemar. Di tambah lagi pemanfaatan air tanah secara terus menerus akan mengakibatkan turunnya permukaan tanah seperti yang terjadi di Jakarta. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk melakukan penghematan air. Gunakan air dengan seperlunya. Selain itu mahasiswa seharusnya juga dapat membuat inovasi tekonologi yang dapat mendaur ulang air sehingga dapat digunakan kembali. Jadi sisa air yang telah digunakan untuk berbagai keperluan seperti dari kamar mandi, dapur dan sebagainya ditampung kembali dalam kolam penjernihan terpadu, yang kemudian dimanfaatkan kembali. Di samping itu, lahan yang ada juga dapat dimanfaatkan sebagai sumur resapan ataupun biopori untuk menampung air hujan yang jatuh agar tidak sia-sia mengalir sebagai air permukaan dan terbuang ke laut. Air hujan selanjutnya dapat mengisi air tanah, kemudian tersimpan sebagai air persediaan pada saat musim kemarau tiba.

e)PerubahanLife Style Civitas Academica

Akan sia-sia apabila telah ada teknologi atau program kepedulian lingkungan namun dari manusianya sendiri tidak mau melakukan perubahan. Disini diperlukan perubahan life style berhubungan dengan gaya hidup seseorang, yang dalam hal ini berhubungan dengan sikap membuang sampah, sikap kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya, sikap untuk selalu berhemat dalam penggunaan energi, dan sikap menghargai orang lain. Untuk merubah life style tersebut tidaklah mudah dan memerlukan waktu lama. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk merubah life style tersebut antara lain dilakukan melalui :

·Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan baik melalui tatap muka, media kampus, pamflet, dan lain-lain.

·Mengadakan kegiatan penanaman 1000 pohon setiap tahunnya. Tidak hanya menanam tetapi juga merawatnya.

·Melakukan lomba kreatifitas dan inovasi bagi mahasiswa yang dapat mengembangkan produk daur ulang sampah.

·Membuat peraturan mengenai kepedulian kepada lingkungan serta memberikan sangsi bagi yang melanggarnya.

REFERENSI


  • BPLHD Jabar, 2004, Implementasi Kampus Berbudaya lingkungan Bandung Makalah Seminar Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Bagi Mahasiswa se-Jawa Barat.
  • P. Nasoetion, Green campus vs pemanasan global. Jaringan hijau mandiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun