Mohon tunggu...
Ghina SalsabilaQurrakhman
Ghina SalsabilaQurrakhman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobby saya Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perlu Tidaknya Sistem Zonasi pada PPDB dengan Kesenjangan Sistem Pendidikan dan Infrastruktur

22 Agustus 2023   22:48 Diperbarui: 22 Agustus 2023   23:04 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan kebutuhan setiap individu dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, ilmu pengetahuan teknologi dan budaya masyarakat. Pendidikan dirasa sangat penting karena pendidikan merupakan kebutuhan dalam meningkatkan kualitas SDM setiap individu. Kualitas Pendidikan akan menjadi dasar utama dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang akan membentuk karakter penerus bangsa yang siap dalam menghadapi situasi apapun. Adanya kesadaran tentang posisi penting pendidikan bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara menjadikan pemerintah (negara) memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan proses pendidikan bagi warga negaranya dengan sebaik-baiknya namun dengan itu Pemerintah perlu melakukan perbaikan secara berkesinambungan terhadap semua komponen yang ada pada pendidikan. yaitu dengan adanya PPDB.

          Indonesia saat ini sedang berupaya meningkatkan pemerataan pendidikan melalui sistem zonasi yang mengatur penerimaan peserta didik didasarkan pada jarak sekolah dengan tempat tinggal calon peserta didik.

          Dikutip dari laman SIAP PPDB, PPDB online merupakan sistem layanan yang dirancang untuk memfasilitasi otomasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru yang berbasis waktu nyata (real time) melalui Internet. Layanan PPDB online ini mencakup proses pendaftaran, seleksi, hingga pengumuman hasil seleksi.

Penerapan sistem tersebut pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menuai pro-kontrayang tajam di tengah masyarakat. Untuk memahami pro-kontra tersebut, artikel ini akan mencoba menjelaskan latar historis penerapan sistem zonasi di beberapa negara, tujuan, keuntungan dan tantangan, serta solusi mengatasi persoalan penerapan sistem zonasi.

Ada pula beberapa pro dan kontra dengan adanya sistem zonasi ini, yang pertama. Kelebihan yang didapatkan dari sistem zonasi salah satunya adalah untuk menghendle atau menyediakan ruang pengasawasan yang lebih baik bagi para orang tua dan anak-anak, karena jarak tempuh sekolah yang tidak terlalu jauh.

Hal tersebut bisa membuat para orang tua lebih tenang dalam pengawasan pasca pembelajaran usai. Pengawasan yang ketat dilakukan guru di sekolah dan orang tua di rumah dapat menghindarkan anak-anak dari tindak kekeasan, pergaulan bebas, narkoba, dan pornografi. Sehingga saat guru lengah terhadap pengawasan anak-anak orang tua masih bisa menghendle.

Namun ada pula kontra terhadap munculnya sistem zonasi yaitu. Penerapan sistem zonasi dirasakan selama 3 tahun karena banyak sekolah favorit yang mengelukan mengenai penerapan sistem zonasi. Seperti salah satu sekolah favorit di Malang mengeluhkan bahwa adanya sistem zonasi secara besar-besaran membuat para guru tidak terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan.

Pasalnya banyak sekolahan yang mengerutu mengenai nilai akademik anak-anak yang menurun. Penurunan nilai akademik yang ada di sekolah favorit selalu disangkut pautkan dengan adanya sistem zonasi yang diterapkan oleh pemerintah.

Oleh karena kesimpulan yang dapat diambil adalah dengan zonasi sekolah harus dikembangkan lagi. Meskipun zonasi membantu seluruh masyarakat untuk mengakses kualitas pendidikan yang sama, namun perlu pula dipertimbangkan hasrat masyarakat mengakses pendidikan berkualitas

Sumber :

https://ppdbjatim.net/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun