Mohon tunggu...
Ghiffari Yusuf
Ghiffari Yusuf Mohon Tunggu... -

Tasawuf Psikoterapi | Uin Sgd Bdg | Bogor x Bandung | Dancer | Ig : Ghiffari_Agip & @Sekar_a.p.e

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berlian

6 Mei 2017   17:04 Diperbarui: 6 Mei 2017   17:16 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika kamu bertanya apakah aku takut tidak berjodoh dengan mu atau tidak, seharusnya aku menjawab tidak.

Tapi aku ingin.

Aku tidak, tidak ingin.

Ah ada apa dengan diriku ini.

Bersamamu aku ingin menciptakan keajaiban, keajaiban tinggi seperti mereka yang tetap berada dalam kesendirian seperti kita. Alhayal anak kecil yang berharap menjadi pilot, dokter, ataupun  polisi. Bermain imajinasi tanpa takut terjatuh dari hayalan mereka. Tapi aku rasa, keberadaan mu pun sudah sebuah keajaiban. Satu dari sekian banyaknya imajinasi yang menjadi keajaiban nyata.

Terima kasih Tuhan.

Siapa yang tidak tahu berlian ? barang mahal yang semua orang tidak bisa memilikinya. Tetaplah menjadi mahal karena aku suka dirimu yang mahal. Karena banyak yang mahal tidak membohongi kualitas. Bukan mereka yang memahalkan diri mereka namun menjadi murah karena tawaran orang-orang yang menginginkan nya. Aku harap kamu tetaplah berlian diantara berlian

Allah menjadikan dirimu sangat mahal untuk dimiliki. Dimiliki tanpa bisa untuk ditawar. Aku bahkan tak bisa menawar apapun untuk bisa bersamamu, lagi pula aku tak pandai menawar. Jangankan menawar, melihatmu pun aku tidak berani.

Tapi aku rasa, bukan hanya aku yang ingin memilikimu.

Jodoh memang tidak akan kemana, tapi harus ku akui.. sainganku dimana-mana.

Tak mungkin tidak ada segelincir orang yang ingin memilikimu sepertiku. Kamu tidak salah. Kamu bukanlah sebuah kesalahan. Ku akui, aku yang salah. Salah karena ingin memilikimu seperti dirimu yang memiliki Tuhan.

Tawaranku mungkin tak seperti mereka, aku tak menawarkan janji manis untuk memenangkan hatimu.

Bahkan mendapatkan hatimu.

Karena hatimu, bukanlah barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun