Mohon tunggu...
GheMax
GheMax Mohon Tunggu... SysAdmin

We Can Do What U Can't Do

Selanjutnya

Tutup

Politik

Satu Tahun Prabowo Subianto, antara Capaian Nyata dan Tantangan Awal Pemerintahan

20 Oktober 2025   13:01 Diperbarui: 20 Oktober 2025   13:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Emas 2045. (Source : Istimewa)

Tepat setahun sudah Prabowo Subianto memimpin Indonesia sejak dilantik pada 20 Oktober 2024. Tahun pertama ini menjadi periode penuh ekspektasi, karena publik ingin melihat sejauh mana janji-janji kampanye dari makan bergizi gratis hingga swasembada pangan mulai terwujud.

Meski masih banyak tantangan, sejumlah capaian terlihat cukup nyata di berbagai bidang. Berikut adalah potret keberhasilan yang menonjol selama 12 bulan pertama pemerintahan Prabowo.

1. Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Dari Pilot Project ke Gerakan Nasional

Salah satu janji utama kampanye yang paling cepat diwujudkan adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam waktu kurang dari setahun, program ini telah menjangkau lebih dari 50 juta siswa di seluruh Indonesia, mencakup jenjang SD hingga SMA di wilayah prioritas.

Program ini mendapat apresiasi internasional, termasuk dari FAO dan UNICEF, yang menilai MBG sebagai langkah konkret dalam mengatasi stunting dan ketimpangan gizi anak di Asia Tenggara.

Pemerintah juga melaporkan bahwa di daerah-daerah dengan implementasi penuh, angka ketidakhadiran siswa menurun hingga 12% dan nilai gizi rata-rata meningkat 8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kendati demikian, pelaksanaan program ini masih menghadapi masalah logistik di beberapa daerah terpencil terutama terkait dapur produksi dan distribusi bahan pangan segar. Namun dari sisi konsep dan capaian awal, MBG dianggap sebagai program sosial paling progresif dekade ini.

2. Lompatan di Sektor Pangan: Produksi Beras dan Jagung Capai Rekor

Visi Prabowo untuk memperkuat ketahanan pangan nasional mulai menunjukkan hasil.
Menurut data Kementerian Pertanian, produksi beras dan jagung pada pertengahan 2025 meningkat hingga 50% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh deregulasi pupuk, efisiensi lahan, dan modernisasi pertanian.

Cadangan beras nasional mencapai 4,4 juta ton, jumlah tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Langkah deregulasi yang memudahkan petani memperoleh bibit dan alat pertanian dianggap sebagai faktor kunci di balik peningkatan ini.
Bahkan, beberapa lembaga internasional menyebut Indonesia berpotensi menjadi eksportir pangan bersih pada 2026.

3. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Jalur Positif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun