Mohon tunggu...
GheMax
GheMax Mohon Tunggu... SysAdmin

We Can Do What U Can't Do

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Puluhan Juta Anak Taruhannya, Jangan Biarkan MBG Runtuh!

26 September 2025   12:54 Diperbarui: 26 September 2025   12:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak-anak bahagia saat makan bergizi gratis (Source : Istimewa)


Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan proyek politik. Ia adalah investasi sosial yang nyata.

Sejak 6 Januari 2025, lebih dari 1,1 miliar porsi makanan telah tersaji di meja puluhan juta anak Indonesia.

28 juta anak penerima manfaat sudah merasakan dampak langsung program ini.
Skala sebesar ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sebuah pencapaian yang seharusnya kita banggakan, bukan kita ragukan.

Bayangkan Jika MBG Dihentikan

Puluhan juta anak akan kehilangan asupan gizi yang sudah mulai memperbaiki kualitas hidup mereka.

Bukan hanya anak-anak, tetapi juga ratusan ribu tenaga kerja yang kini menggantungkan hidup dari dapur-dapur MBG akan kehilangan sumber nafkah.

Dampak sosial-ekonominya akan sangat besar, mulai dari gizi generasi penerus hingga denyut ekonomi rakyat kecil.

Masalah Nyata: Tata Kelola Buruk, Bukan Niat Buruk

Kita tidak bisa menutup mata, memang ada masalah serius.
79 dapur tercatat melanggar standar keamanan pangan hingga menyebabkan ribuan anak keracunan.

Namun ini bukan soal niat buruk program, melainkan soal lemahnya sistem pengawasan dan tata kelola.

Jangan salah alamat!
Yang perlu diperbaiki adalah mekanismenya, bukan mematikan programnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun