Mohon tunggu...
Ghea DindaNugraha
Ghea DindaNugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Memaksimalkan Pendidikan di Era Pandemi

27 Juli 2021   19:40 Diperbarui: 27 Juli 2021   19:41 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Upaya Pencegahan COVID-19

Sepanjang 2020 kemarin, isu mengenai wabah COVID- 19 kian merebak. Virus ini menjadi sorotan disebabkan penyebarannya yang amat cepat. World Health Organization (WHO) menetapkan COVID- 19 sebagai pandemi karena  telah menginfeksi lebih dari 100 negeri di dunia. Pandemi didefinisikan oleh WHO sebagai situasi ketika populasi seluruh dunia ada kemungkinan akan terkena infeksi ini dan berpotensi sebagian dari mereka jatuh sakit.

Virus corona terus bermutasi dan menciptakan bermacam- macam varian. Tiap varian virus corona memunculkan indikasi gejala yang berbeda-beda. Varian virus corona menjadi bermacam- macam, yaitu dimulai dari alfa, beta, delta, sampai kappa. varian baru Covid- 19 pun sejauh ini diyakini lebih parah indikasi gejalanya, dibanding dengan virus aslinya. Dan, penularannya pun lebih progresif serta cepat sampai 20 persen dibanding dengan virus aslinya. Dilaporkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, per data hari ini, Senin (26/7/2021) terdapat 28.228 orang dinyatakan positif Corona. Sehingga total akumulatifnya sampai kini sebanyak 3.194.733 orang di Indonesia terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan COVID-19.

Dalam penanggulangan penyebaran COVID-19 ini pemerintah mulai menetapkan pembatasan kegiatan sosial bagi masyarakat. Pembatasan tersebut berdampak pada berbagai sektor kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pendidikan. Sudah satu tahun lebih peserta didik melakukan Pembelajaran Jarak Jauh, yang mana proses pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan) di rumah masing-masing. Tidak dapat belajar tatap muka langsung membuat para peserta didik mengeluh bosan, ditambah berbagai macam tugas yang kian menumpuk setiap harinya tetapi tingkat pemahaman yang malah semakin menurun apabila hanya diberikan materi tanpa penjelasan lebih lanjut. Rasa bosan ini akan menurunkan konsentrasi dan motivasi anak dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis kemudian memilih bidang pendidikan sebagai program kerja, dengan sasaran Guru, Siswa, dan Orang Tua Siswa. Adapun tujuan dilaksanakan KKN ini adalah.

  1. Meningkatkan pemahaman masyarakat dan siswa mengenai pencegahan dan dampak COVID-19 melalui media sosial
  2. Membantu dan menguatkan proses pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru dan sekolah di tingkat pendidikan TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK
  3. Mendampingi orang tua dan siswa di dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

Kegiatan KKN dilaksanakan dari tanggal 1-30 Juli 2021 bertempatkan di wilayah masing-masing mahasiswa dan pelaksanaannya secara daring melihat penyebaran COVID-19 yang kian meningkat.

Pada pelaksanaan tujuan yang pertama, penulis membuat poster edukasi dan himbauan mengenai COVID-19 yang diposting di media sosial berupa Instagram dan WhatsApp Grup.

Poster Cara Mencuci Tangan yang Benar
Poster Cara Mencuci Tangan yang Benar

Poster Menggunakan Masker yang Benar
Poster Menggunakan Masker yang Benar
Kemudian berkaitan dengan tujuan nomor 2, penulis membantu menguatkan proses pembelajaran daring di sekolah yaitu dengan cara membantu dalam membuat media pembelajaran. Karena tidak sedikit guru yang masih gagap teknologi. Walaupun mereka telah memakai handphone, laptop dan alat komunikasi lainnya, tetapi mereka belum pernah menggunakannya untuk pembelajaran daring. Hal inilah yang menimbulkan permasalahan baru. Sebab pembelajaran daring di masa pandemi ini telah menjadi tuntutan serta kebutuhan. Sehingga mau tidak mau guru wajib memaksakan diri mereka untuk melek terhadap teknologi. Dalam mengatasi hal itu, penulis melakukan pendampingan terhadap guru dalam membuat media pembelajaran. Salah satunya dalam pembuatan absensi harian menggunakan Google Form. Pada awalnya para guru mendata manual untuk melihat nama siswa yang hadir dalam WhatApp Grup, tetapi kini mulai menggunakan Google Form yang mana otomatis terdata dan mencetaknya dalam Excel nama-nama siswa yang sudah mengisi absensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun