Mohon tunggu...
Ghaniya RatuBilqis
Ghaniya RatuBilqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modal Kepepet Hasilkan Omzet Jutaan Rupiah

26 Januari 2023   08:00 Diperbarui: 26 Januari 2023   08:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Jus Bawang Lanang. Dokpri

Berawal dari modal seadanya demi mencukupi kebutuhan keluarga, ibu Estu Supamiarsih (49) menggeluti dunia herbal dan bermodalkan ilmu turun-menurun yang akhirnya menciptakan sebuah merek bernama Herba Kayathi. Dalam merek tersebut terdapat beberapa produk, seperti Jus Bawang Lanang dan Black Garlic.

Bu Estu sendiri mulai memproduksi Jus Bawang Lanang sejak tujuh tahun yang lalu. Beliau mendapatkan ide untuk membuat produk tersebut dari Ibunya yang juga merupakan penikmat jamu tradisional. Ilmu herbal yang dimiliki Bu Estu adalah ilmu turun-temurun, selain itu juga beliau belajar ilmu herbal dengan mengikuti beberapa pelatihan herbal. Berawal dengan modal seadanya, Bu Estu mulai memproduksi Jus Bawang Lanang dan memasarkannya via Whatsapp, Facebook, dan komunitas UMKM. Satu-persatu produk Bu Estu menarik pelanggan dari banyak kalangan dan menggaet beberapa agen dan reseller. 

Produk milik Bu Estu sudah diakui oleh banyak pelanggannya, terbukti dari banyaknya pelanggan yang berhasil sembuh dari penyakitnya, seperti sembuh dari penyakit jantung dan gula darah.

Setelah produk Jus Bawang Lanang sukses terjual, beliau mencoba untuk membuat produk lain yaitu Black Garlic. Menggunakan bawang lanang asli dan diolah agar berubah warna menjadi coklat kehitaman. Black Garlic sendiri memiliki banyak khasiat, seperti menjaga kesehatan jantung, mengontrol gula darah, dan mencegah kanker.

Dibalik sebuah kesuksesan juga pasti terdapat kendala yang dihadapi, begitu juga dengan usaha Bu Estu. Pada awal tahun berdirinya Jus Bawang Lanang, dalam sebulan beliau dapat mengantongi omzet hingga tiga puluh juta rupiah. Semakin bertambahnya waktu, beliau menuturkan bahwa produknya mengalami penurunan omzet dan produknya mendapatkan saingan. Selama pandemi berlangsung pun produk Bu Estu belum mendapatkan titik terang, tetapi berkat sebuah testimoni dari seorang pasien yang mengidap covid, penjualan mulai bertambah sedikit demi sedikit.

Mengetahui akan desas-desus resesi dunia, Bu Estu melakukan gebrakan dengan membuat isi produk lebih banyak dengan harga yang sama. Dengan pilihan tersebut, beliau lebih mementingkan kesehatan pelanggannya dan selain itu juga untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun