Mohon tunggu...
M. Ghaniey Al Rasyid
M. Ghaniey Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Orang yang hebat yaitu orang yang mampu untuk mempertahankan prinsip mereka dari beberapa kontradiktif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Disrupsi Ranah Gerak Mahasiswa

29 Januari 2020   15:31 Diperbarui: 29 Januari 2020   15:42 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Agent of Change, Iron Stock merupakan sebutan yang sering disematkan kepada mahasiswa. Jiwa muda yang menggebu-gebu merupakan bagian hidup dari mahasiswa. Nalar kritis dalam mengamati realitas sosial tidak bisa diragukan lagi karena mereka digadang-gadang sebagai agen perubahan. Semakin tinggi dari pendidikan (mahasiswa),  mempunyai tanggup jawab secara simultan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakt sekitar.

Kemajuan teknologi mempunyai dampak yang bermanfaat bagi berkembangnya mahasiswa, mereka dapat mengembangkan diri untuk bersaing di era modern. Tak pelak hal ini mempunyai dua kutub sebagai racun dan madu bagi mahasiswa. Mahasiswa yang dinamis akan menggunakan kemajuan teknologi sebagai piranti untuk mendongkrak karier mereka di kemudian hari, ada pula yang malah terjebak dalam bius teknologi yang membawa mereka kedalam stagnasi.

Mahasiswa yang digadang-gadang sebagai penerus para pakar mempunyai tanggung jawab untuk memberikan cerminan dalam memberikan kontribusi berupa pencerdasan kepada masyarakat. Namun hal ini telah berubah, eksistensi yang dimiliki mahasiswa mengalami kelunturan yang diakibatkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu faktor pasar. 

Faktor pasar mempunyai pengaruh yang besar karena berhubungan dengan masa depan berupa pemenuhan kebutuhan untuk lapangan pekerjaan. habitus mahasiswa sebagai agent of change mengalami disrupsi begitu pula dengan nalar kritis mereka. Nalar kritis mahasiswa di era sekarang dianggap sebagai hal yang sia-sia oleh beberapa mahasiswa, toh yang paling diutamakan yaitu mendapatkan nilai "A" sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan dan memenuhi kriteria pasar.

Dalam penelitian yang dinukilan dari buku The Death Of Expertise bahwa Universitas di Amerika serikat di era sekarang lebih sering memberikan nilai A kepada mahasiswanya dibandingkan dengan era tahun 60-an. Hal ini tidak lain dikarenakan banyak sekali Universitas yang bermunculan dan mempunyai segmentasi kepada bisnis semata. 

Memberikan penilaian secara kualitatif dengan penilaian yang disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa secara murni, akan mengakibatkan sedikitnya mahasiswa yang masuk dalam universitas tersebut yang otomatis akan mengurangi jumlah pemasukan pendapatan pihak universitas. Dampak yang terjadi selanjutnya yaitu penyuntikan nilai "A" secara besar-besaran untuk tujuan mendongkran jumlah konsumen universitas.

Hal inilah yang menimbulkan rasa skeptis mahasiswa terhadap ranah sosial dan menimbulkan proses menyepelekan terhadap tingginya entitas perguruan tinggi.

Mahasiswa dan Intelektual

Dalam buku karangan Edward W Said yang berjudul Peranan Intelektual, mahasiswa digunakan untuk mengkritisi dan mengawasi segala bentuk kebijkan yang dibuat oleh pemerintah. Kemampuan nalar kritis dengan mempunyai habitus literasi sebagai bekal untuk mengkrtitisi peranan pemerintah. 

Dalam prespektif Antonio Gramsci bahwa negara yang dijalankan oleh sistem pemerintah merupakan penjaga kekayaan para kaum kapital yang harus dikritis dan dilawan. Memang cukup jalanan prespektif yang digencarkan orang-orang kiri dalam menentang kapitalisme. 

Intelektual yang disampaikan Said berupa intelektual yang independent terhadap ilmu yang mereka miliki, untuk dimanifestasikan kedalam pencipta keadilan. Intelektual harus independen mengatur ritme dalam pemerintah agar tercipta sistem sosial yang stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun