Mohon tunggu...
Oktavianus
Oktavianus Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

Pegawai swasta yang menyukai pekerjaan sebagai "reserse", menjadi fans Manchester United & AC Milan sejak dari sekolah dasar, lebih menikmati karya-karya musik era 90an

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Daftar Manajer "Kuda Hitam" di Premier League Musim Ini

11 Agustus 2016   11:07 Diperbarui: 11 Agustus 2016   11:16 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Slaven Bilic saat bertemu Mourinho musim lalu/ Sumber : mirror.co.uk

Selain aktifnya klub-klub Inggris dibursa transfer musim ini, faktor hadirnya pelatih-pelatih besar dunia yang disatukan dalam 1 liga menjadi daya tarik penikmat bola buat menunggu Kick Off  Premier League 2016/2017.  Nama-nama Josep Guardiola, Jurgen Klopp, Antonio Conte, Jose Mourinho, Arsene Wenger, Claudio Ranieri yang biasanya hanya bisa kita dijumpai di kompetisi Liga Champhions kini bisa dinikmati dalam 1 kompetisi Liga Inggris. Minimal para manajer top tersebut akan bertemu minimal 2x selama kompetisi diluar pertandingan FA Cup atau Piala Liga.

Selain nama-nama besar tersebut manajer berstatus "kuda hitam" juga menarik untuk dipetakan. Mereka biasanya berperan memoles tim-tim papan tengah yang nantinya akan membuat kejutan dan repot tim-tim besar dipertandingan-pertandingan krusial. Penulis memasukkan beberapa manajer lain yang diprediksikan bersama timnya siap menganggu perjalanan tim-tim besar dalam merebut Gelar Liga Inggris, atau setidaknya meramaikan perebutan tiket kompetisi eropa (Liga Champhions & Liga Eropa). Biasanya akan semakin seru menjelang akhir musim, khususnya bila calon juara liga sudah mengerucut menjadi 2-3 tim saja. 

Khusus Mauricio Pochetino penulis memang sengaja tidak memasukan karena menurut penulis belum bisa sejajar dengan pelatih kaliber dunia bersama Guardiola atau Mourinho. Pochetino masih harus membuktikan dengan raihan trofi yang belum ada dalam curriculum vitaenya, meski timnya Tottenham Hotspurs dengan materi yang tidak banyak berubah dari musim lalu punya peluang cukup besar bersaing bersama duo Manchester atau Arsenal di 4 besar. Berikut nama-nama manajer berstatus kuda hitam yang siap mengadu taktik dan strategi dengan nama besar manajer lainnya dan berpotensi memberi kejutan bersama tim asuhannya.

Slaven Bilic (West Ham United)

Mantan pemain dan pelatih timnas Kroasia yang juga piawai memainkan gitar ini menjalani musim pertamanya di Premier League dengan impressive untuk ukuran tim yang ditanganinya West Ham United. Dibanding musim 2014/2015 yang menempati posisi 12, West Ham dibawa BIlic menempati peringkat 6 pada akhir musim diatas unggulan Liverpool dan juara bertahan Chelsea. West Ham benar-benar jadi tim kuda hitam yang menyebalkan bagi tim-tim besar musim lalu saat Dmitri Payet dkk bisa meraih 3 poin kala bertandang ke City, Arsenal, Liverpool. Bahkan Liverpool 2 kali kalah dalam 2 pertemuan di liga. Diakhir musim giliran Van Gaal yang dibuat kecewa karena timnya kalah 3-2 dari West Ham, sekaligus memupus harapan lolos ke Liga Champhions. 

Musim ini jika Gelandang Dmitri Payet tidak kabur sampai akhir bursa transfer bukan tidak mungkin West Ham kembali mengulang kehebatannya, apalagi kehadiran Andrew Ayew dari Swansea bisa menambah kekuatan serang West Ham untuk bersaing masuk minimal 6 besar klasemen. Faktor non teknis yang bisa cukup menggangu mungkin kepindahan West Ham ke stadion baru Olympic Stadium. Adaptasi nuansa dan atmosfer yang berbeda dari Stadion Upton Park, bisa berpengaruh psikologis ke pemain jika West Ham tidak cepat membuat trend positif dirumah barunya. Bahwa rumah baru mereka tidak membawa keburuntungan. Arsenal mungkin jadi contoh sejak pindah ke Emirates Stadium dari Highbury belum lagi bisa mendapatkan gelar liga.


Ronald Koeman (Everton)

Musim ini Ronald Koeman ganti menangani tim Everton yang ditinggalkan Roberto Martinez. Musim lalu performa pelatih asal Belanda ini bersama Southampton tidak terlalu jelek, Southampton menempati peringkat 6 dibawah Manchester United diposisi 5 dengan selisih 3 poin. Koeman musim kemarin juga sempat mendapat penghargaan Manager of The Month bulan Januari 2016. Everton ditangan Koeman saya prediksi akan sedikit lebih baik, meski baru kehilangan John Stone ke City, The Toffes sudah mendapatkan pengganti bek dari Swansea sekaligus kapten timnas Wales Ashley Williams. Didepan Koeman masih bisa mengoptimalkan kemampuan Romelu Lukaku seperti yang ia lakukan pada Pelle di Southampton.

Alan Pardew (Crystal Palace)

Setelah hampir memberi gelar Piala FA musim lalu setelah di final dikalahkan Manchester United 2-1. Musim ini Pardew kembali menjalani musim ke duanya bersama Palace, setelah sebelumnya menangani Newcastle selama 4 tahun. Masa-masa dimana Alan Pardew sempat mendapatkan 2 penghargaan LMA Manager of The Year & Premier League Manager of the Season (tahun 2012), dan jadi pelatih Inggris pertama yang mendapatkan dua penghargaan tersebut dalam 1 musim. Karena keberhasilannya membawa The Magpies meraih peringkat 5 Liga Inggris. Meski belum pernah memberi trofi prestisius macam Juara liga, FA Cup atau Piala Liga, tapi nama Alan Pardew bisa menjadi jaminan klub yang ditanganinya bisa bersaing dipapan tengah walaupun agak sulit mengulangi prestasinya saat di Newcastle yang masuk 5 besar. Posisi 15 musim lalu masih berpeluang besar untuk diperbaiki musim depan.

Mark Hughes (Stoke City)

Mantan pemain Manchester United yang sering wara wiri menangani tim-tim papan tengah Liga Inggris. Musim kemarin Stoke City menempati peringkat 9 diatas Chelsea di peringkat 10. Dan cukup galak saat menghadapi klub-klub besar seperti mengalahkan Chelsea, Manchester United, Manchester City, dikandang Stoke City. Bersama Hughes dalam tiga musim terakhir Stoke City stabil masuk 10 besar diklasemen akhir liga Inggris. Kedatangan Saido Berahino dari West Brom Albion di lini depan menjadi amunisi baru bagi skuad Stoke City musim ini.

Franseco Guidolin (Swansea City)

Rekan senegara Claudio Ranieri ini sangat banyak pengalaman menangani tim-tim papan tengah dengan budget pas-pasan. Musim kemarin datang ke Inggris dibulan Januari dengan misi menyelamatkan Swansea City dari ancaman degrardasi, berhasil dijalankan. Meski tidak pernah menangani tim-tim Inggris namun jika bukan karena pengalamannya menangani tim-tim papan tengah Seri A bukan tidak mungkin Swansea City kemarin degradasi. Swansea diakhir musim menempati Posisi 12. Guidolin sangat bertangan dingin menangani tim-tim yang bermateri pas-pasan, dan kerap meloloskan tim yang ditanganinya ke kompetisi eropa entah itu UEFA Cup(sebelum Liga Eropa) atau Liga Champhions contoh Vicenza, Bologna, Palermo, Udinese. 

Udinese cukup identik dengan pelatih ini selain nama Antonio Di Natale. Di klub terakhirnya Udinese pada musim 2010-2011 Guidolin berhasil membawa Udinese lolos ke Liga Champhions. Salah satu kehebatan Guidolin adalah dia bisa memanfaatkan kerja para talent scout klub dalam mendatangkan pemain-pemain muda yang memang potensial dan mengubahnya menjadi pemain bintang contoh Alexis Sanches, Juan Cuadrado, Samir Handanovic, Mehdia Benatia atau Andrea Barzagli. Pengalaman Guidolin akan sangat membantu eksistensi klub Wales ini di Premier League setelah Cardiff City yang terdegradasi.

Claude Puel (Southampton)

Claude Puel didatangkan dari Nice, musim lalu Nice bisa bersaing dipapan atas Liga Perancis bersama PSG atau Monaco dan menempati peringkat 4 diakhir musim. Majalah FourFourTwo memasukan nama Claude Puel sebagai 1 dari 50 manajer terbaik tahun 2016. Dibursa transfer musim panas ini The Saints sudah kehilangan 3 pemain pentingnya Sadio Mane ke Liverpool, Victor Wanyama ke Tottenham, dan Grasciano Pelle ke Liga China namun, meski begitu bukan berarti Southampton langsung dibuang dari daftar tim kuda hitam musim depan. 

Pengalaman kerap ditinggal pemain andalannya setiap musim seperti Luke Shaw, Adam Lalana, Rickie Lambert, Dejan Lovren, Calum Chambers, Nathaniel Clyne, Morgan Schneiderlin atau pelatih Mauricio Pochetino sekalipun tidak membuat Southampton turun ke papan bawah. Southampton punya stok pemain-pemain muda dari akademinya yang bisa dipromosikan. Menarik ditunggu siapa lagi pemain mereka yang musim depan akan muncul sebagai bintang. Satu lagi, Puel juga berpengalaman menghandle klubnya dikompetisi eropa, tahun 2010 Puel membawa Lyon mencapai Semifinal Liga Champhions. Penting bagi Southampton yang musim depan berkompetisi di Liga Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun