Mahasiswa dan Desa: Membangun Cibodas Lewat Program KKM
Desa Cibodas di Kecamatan Bojong Genteng, Sukabumi, menjadi saksi nyata bagaimana mahasiswa dapat berperan penting dalam pembangunan masyarakat. Melalui Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 04 STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi, para mahasiswa turun langsung ke lapangan untuk membantu warga dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi lokal.
Menerapkan Ilmu, Mengabdi untuk Masyarakat
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan yang berlangsung dari 5–30 Agustus 2025 ini bertujuan menghubungkan teori akademik dengan praktik sosial, sekaligus melatih empati dan kepemimpinan mahasiswa.
Desa Cibodas dipilih karena memiliki potensi besar di berbagai bidang, namun masih menghadapi tantangan seperti rendahnya literasi digital, pengelolaan sampah yang belum optimal, dan keterbatasan akses ekonomi bagi pelaku usaha kecil.
Â
Program Inti: Dari Literasi Hingga Ekonomi Kreatif
Selama kegiatan, mahasiswa mengusung beberapa program utama, di antaranya:
Pendidikan: penguatan literasi digital di sekolah, kampanye anti-bullying, dan pembelajaran kreatif.
Kesehatan: pelaksanaan program GELI BUMILA (Gerakan Peduli Ibu Hamil, Balita, dan Anak Balita), kegiatan posyandu, serta senam bersama warga.
Lingkungan: pembangunan Rocket Stove untuk mengelola sampah, pemasangan papan edukasi pemilahan sampah, dan renovasi tempat sampah umum.
Ekonomi: pendampingan UMKM melalui pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), desain logo dan banner promosi, serta pelatihan dasar branding usaha.
Program tersebut tak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan warga dan mendorong partisipasi aktif masyarakat.
Dampak Nyata di Masyarakat
Dari hasil kegiatan, terlihat peningkatan yang signifikan pada:
Kesadaran hidup bersih dan sehat.
Peningkatan literasi digital di kalangan pelajar.
Pola pengelolaan sampah yang lebih baik.
Penguatan legalitas dan identitas visual UMKM desa.
Keterlibatan mahasiswa juga membangun komunikasi yang lebih erat antara kampus, perangkat desa, dan masyarakat, menjadikan program ini sebagai model kolaborasi pendidikan dan pembangunan yang efektif.
Manfaat bagi Mahasiswa
Selain bermanfaat bagi warga, KKM juga menjadi laboratorium sosial bagi mahasiswa. Mereka belajar menghadapi tantangan nyata, berinteraksi lintas usia dan profesi, serta mengasah kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim.
Seperti yang disampaikan dalam laporan kegiatan, mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat, tetapi agen perubahan sosial yang membawa semangat dan inovasi ke tengah masyarakat.
Kesimpulan
Program KKM di Desa Cibodas membuktikan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi motor perubahan sosial, bila mahasiswa diberi ruang untuk berkontribusi langsung.
Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan warga menghadirkan solusi yang aplikatif dan berkelanjutan bagi kemajuan desa.
Dari desa kecil di Bojong Genteng ini, lahir contoh nyata bahwa ilmu dan kepedulian sosial dapat berjalan seiring, membangun masyarakat dari bawah — dengan semangat gotong royong dan pendidikan untuk perubahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI