Mohon tunggu...
Gerry M
Gerry M Mohon Tunggu... Atlet - Ada

Menulis itu indah sayang. Sepintar apapun kita, kita tidak menulis maka kita akan hilang di telan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dana Otsus Mengalir Kemana, Mama Papua Menahan Hidup Dengan Jualan Pinang di Pinggir Jalanan

22 Juni 2021   13:43 Diperbarui: 22 Juni 2021   14:13 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinang Jualan Milik Mama Papua tersusun Rapi di meja pinang kesayangannya. (Foto, Dok Pribadi GM Wenput. tahun 2018)

Oleh GM Jemat Pinggiran

Tempat ini sudah, mama punya meja pinang, dengan beralaskan karpet hijau. tempat ini sudah mama punya meja kecil, dengan beralaskan sarung. dibawa tanah ini sudah mama beralaskan daun-daunan. Di tengah debu jalanan yang kotor dan penuh sampah plastik dan becek. Tempat Ini yang mama papua pake taru jualan pinang untuk bertahan hidup. Bertahun-tahun, dari mata hari terbit sampai terbenam, mama selalu duduk disini. Tada panas, Tada hujan, menahan trik mata hari, haus dan lapar, suka dan duka, susa dan senang, Semua mama lalui  untuk menghudupi keluarga. Tempat jualan ini tanpa pele atap seng atau bayung hujan.  

Mama duduk tunggu pembeli berjam-jam menghabiskan waktu dari pagi hingga malam. Jika pembeli rame mama punya jualan berhari bisa laku berkisar RP 100.000; sampai 150.000; Tetapi jika pembelinya tidak rame, penghasilan berharinya berkisar RP 50.000; sampai 70.000; dan hasilnya mama pake beli makan dan minum. Sebagian pisahkan untuk beli pulsa listrik, air dan uang jayan untuk anak mama yang sekolah. Dan pisahkan sedikit untuk mama pake beli pinang besok pagi, untuk mama jual lagi begitu seterusnya.

Begini sudah nasib hidup kitorang, di kitorang punya negeri yang penuh susu dan madu, Yang orang bilang sepotong surga kecil ini, Katanya pemerintah pusat. Kitorang sudah diberikan otsus! Jadi torang punya otsus? Oh yah Otsus itu makanan kah? Atau mesin cetak uang yang torang dapat kasih dari nenek moyang dulu?  Oh trada Otsus itu satu peraturan yang Pemerintah indonesia kasih ke kitorang lapis dengan de punya uang banyak sekali ****

Pemerintah pusat, kasih Otsus melalui Undang-undang 21 2001 (Lembaran Negara tahun 2001 No. 135 dan tambahan lembaran negara No. 4151) Yang telah diubah dengan perpu No. 1 Tahun 2008 (LN Tahun 2008 No. 57 dan TLN No. 4843). UU 21/2001 yang terdiri dari 79 pasal yang mengatur kewenangan-kewenangan provinsi papua dalam menjalankan otonomi khusus. Dan tujuannya mensejahterakan orang papua. Otsus berjalan selama 19 tahun, tetapi jauh dari kata sejahtera, dan disini saya pikir Otsus telah gagal Total.

otonomi khusus, otonomi adalah sebuah aturan atau memberikan wewenang kepada daerah untuk mengatur dirinya. Saya coba jelaskan atau copas sesuai KBBI tentang kata Otonomi, Otonimi Artinya, oto·no·mi, berarti pemerintahan sendiri; daerah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan di tambah dengan kata khusus berarti, khu·sus  khas; istimewa; tidak umum.

Setiap tahun, ribuan milyar dan trilyun dana otsus, Pemerintah pusat alirkan ke papua tetapi orang papua masih tetap tidak pernah merasakan. Ini mungkin karena otonomi khusus, jadi orang-orang khusus yang selama ini menikmati kah?

Otonomi khusus, kata khusus ini yang pejabat Papua pake terapkan sehingga saya pikir kita yang rakyat kecil, seperti mama papua tadi kita tidak bisa diperhatikan sama sekali dari petinggi dan penikmat otsus yang ada di papua. Ratusan bahkan ribuan triliunan dana otonomi khusus mengalir ke saku orang-orang khusus. Kondisi ini secara sadar dan terang-terangan terjadi selama 19 tahun otsus berjalan. Lalu orang papua jadi penonton, di tanahnya dan jadi miskin.

Hal ini kita lihat dari berita yang di turunkan BBC Nwes tertanggal 22 november 2018. melalui BBC Nwes Ketua MRP, Timotius Murib, mengatakan, "sampai sekarang Papua masih mencatat angka kemiskinan terbesar, sekitar 21%". Berita ini mengambarkan puluhan triliun rupiah yang dikucurkan tiap tahun tidak berdampak pada kesejahteraan warga asli Papua.

Ekonomi orang Papua sangat buruk dan tidak kelihatan. Setidaknya bahan makanan lokal, yang tersedia ini harusnya para pemimpin daerah kreatif kelola memberdayakan sumberdaya manusia atau mama papua ini setidaknya. dan membuka akses jalan darat dari desa ke desa Dan kabupaten-ke kabupaten serta membangun pasar khusus mama-mama papua. Agar mama papua bisa datang bawa jualan dari kampung ke kota. Dan sebaliknya dari kota ke kampung. agar mama punya pendapatan perkapita. Tapi untuk ciptakan itu sangat jarang bahkan sangat susah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun