Mohon tunggu...
Niko Nababan
Niko Nababan Mohon Tunggu... Guru - Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Temukan saya di: http://nikonababan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ucapan Natal "Jaman Now"

25 Desember 2017   14:59 Diperbarui: 25 Desember 2017   15:14 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Screenshot WA pribadi saya

You have recieved 1 new special surprise message from *Niko Nababan* Touch the blue line and see message.....

Beberapa hari ini akun WhatsApp saya dibanjiri dengan sebuah pesan berisi gift online yang berisi ucapan Merry Christmas. Pesan yang dikirim oleh rekan-rekan ke saya pun terbilang unik dan beda. Pada pesan tersebut terdapat kalimat "you have recieved 1 new special surprise message from ............" yang membuat saya menjadi penasaran. Rasa penasaran saya terjawab sudah saat saya mengklik link biru yang disertakan pada pesan di gift. 

Taraaaaaaaaaa...........

20171225-124957-5a4091a916835f1fad2fda82.jpg
20171225-124957-5a4091a916835f1fad2fda82.jpg
Sebenarnya gambar diatas dapat bergerak saat kita membuka pesan dan menuju link gift nya langsung. Tapi karena gambar diatas saya screenshoot jadinya gak dapat bergerak deh. Nah, bagi yang belum dapat pesan ucapan berupa gift tersebut nih saya bagi linknya wkwkwkw http://only4u.co/xmas/?n=Niko-Nababan. 

Sebelumnya, saya mengucapkan selamat hari Natal buat semua kompasianer yang merayakannya, tanpa mengurangi rasa hormat kepada kompasianer yang lain.

Kreativitas tanpa batas terus berlanjut seiring dengan kemajuan teknologi. Contohnya saja seperti pesan berisi gift tersebut, hanya dengan satu klik saja melalui gadget atau smartphone kita, sebuah pesan menarik akan sendirinya muncul dilayar yang sudah super amoled. Selain itu banyak kreativitas lain yang dapat dibuat hanya dengan menggunakan benda pusaka ciptaan empu-empu dari negeri gingseng, negeri panda, negeri paman sam dan negeri lainnya. Saat ini keberadaan smartphone maupun gadget sudah bisa diserap hampir di semua kalangan. Tua, muda dan balita siapapun bisa menggunakannya. Walaupun pada kenyataannya mamak saya sendiri belum dapat menggunakan salah satu alat komunikasi bertenaga robot hijau, bahkan mengirim pesan singkat dari hp berslot besar saja beliau belum paham benar.

Ucapan selamat Hari Natal atau Merry Christmas sudah menjadi kebiasaan rutin untuk dikirimkan untuk teman, sahabat, saudara, maupun orangtua dalam menyambut Hari Natal bagi kaum Kristiani. Pada umumnya ucapan selamat hari natal biasanya di sertai pesan dan harapan kepada orang tercinta. Sebahagiaan orang juga membagikan sukacitanya melalui ayat-ayat suci bersama dengan ucapan selamat Natal tersebut.

Berangkat dari hal tersebut, saya teringat beberapa belas tahun yang lalu saat saya masih duduk di bangku SD. Menjelang hari Natal, saya akan mengumpulkan sebagian dari uang jajan saya untuk membeli kartu ucapan natal. Pada waktu itu biasanya koperasi sekolah akan menjual berbagai jenis kartu ucapan natal serta beberapa pernak-pernik natal. Masa itu memang lagi populernya berkirim kartu natal kepada saudara dan teman-teman terdekat. Menghias ucapan dan kata-kata di kartu natal adalah momen yang paling ditunggu-tunggu. Semakin spesial orangnya, semakin spesial lah rangkaian tulisan di dalamnya. Pena beraneka warna adalah alat untuk berkreasi sebebas mungkin bagi anak-anak saat itu untuk menuliskan pesan natalnya. Berkirim kartu natal pun biasanya terdapat beberapa metode antara lain lewat pos maupun di berikan langsung. Saat itu saya lebih suka memberikan secara langsung kepada orang yang saya tuju. Bahkan beberapa saya berikan secara diam-diam. Untuk teman-teman terdekat biasanya terjadi tukar-menukar kartu natal, pada umumnya sih sebelum menjelang libur Natal (misalnya saat disekolah atau di dingkungan rumah). Pada akhirnya anak-anak pada masa itu akan merasa sangat bahagia saat mendapati banyak kartu ucapan selamat Natal.

Setelah beberapa tahun berlalu, kebiasaan itu mulai pudar. Kebiasaan ini mulai digantikan dengan ponsel yang mulai tren pada tahun 2000-an. Lebih praktis, lebih cepat, lebih mudah dan lebih ekonomis, menjadikan berkirim ucapan Natal lewat pesan singkat (sms) menjadi lebih populer. Saat itu memang belum semua anak-anak di beri izin menggunakan ponsel. Namun saat menjelang Natal maupun saat menyambut Natal anak-anak pada masa itu akan minta izin maupun diam-diam menggunakan ponsel orangtua untuk mengucapkan selamat Natal kepada teman-teman tercinta. Merangkai pesan natal melalui kata-kata maupun emoji pada pesan singkat merupakan ajang baru untuk berkreasi saat Natal tiba dengan harapan si penerima akan merasa senang menerima pesan tersebut. Sehingga tak jarang anak-anak pada masa itu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghiasi pesan singkat di layar ponselnya.

Zaman telah berubah benar adanya. Saat ini orang-orang membutuhkan kepraktisan untuk dapat menyelesaikan segala urusan tepat pada waktunya. Namun tidak ada salahnya kita meluangkan waktu untuk lari dari zona kepraktisan tersebut. Merangkai pesan di hari yang hanya beberapa puluh kali kita jalani dalam hidup ini bukanlah suatu hal yang menyulitkan. Lebih kurang kita sudah menunjukkan performa sosial yang lebih baik seiring dengan perkembangan zaman. Tak jarang seseorang mengirimkan ucapan hanya untuk menunjukkan identitasnya saja bahwasannya benar ia masih ada. 

Makna khusus seolah tenggelam begitu saja saat ucapan hanya berupa kata-kata yang membeku. Sebagai contoh: saat saya mendapatkan pesan gift online tersebut, saya mencoba mengirimkannya kembali ke banyak teman saya. Alhasil hanya beberapa orang saja yang membalasnya, itupun membalas dengan metode yang serupa yaitu menreshare pesan gift online saya sebelumnya. Siklus yang seperti ini menurut saya kurang idealis untuk menyampaikan pesan atau ucapan kepada rekan-rekan kita. Tidak ada makna khusus dari si pengirim kepada si penerima, yang ada hanya makna umum. Tapi itu semua kembali kepada diri kita masing-masing, tentang bagaimana kita menanggapi setiap ucapan yang di berikan kepada kita. Hanya saja, tetaplah memberi respon yang baik dan positif dan jangan hanya menjadi angin lalu.

Salam......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun