Mohon tunggu...
Gerarda Anastasya Bisa
Gerarda Anastasya Bisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di universitas lambung Mangkurat

Saya suka mengeksplor tempat tempat yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Bencana Di Kabupaten Kulon Progo dari Tahun 2014

13 Maret 2023   00:25 Diperbarui: 13 Maret 2023   00:59 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: BPS Provinsi D.I. Yogyakarta

Kabupaten Kulon Progo atau Kulonprogo adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo ada 12 Kapanewon ( Kecamatan) yang terdiri dari 87 Kelurahan.

Kabupaten Kulon Progo dengan Topografi pegunungan Menoreh di bagian barat dan utara, dataran rendah di tengah dan daerah pesisir di bagian selatan memiliki 10 ancaman bencana dengan tingkat ancaman bencana yang berbeda-beda. Jenis bencana yang ada di kulon progo meliputi: Ancaman tanah longsor, Banjir, Tsunami, Ancaman Cuaca Ekstrim, Kekeringan, Gempa Bumi, Kebakaran, Letusan gunung berapi, dan kegagalan teknologi.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB pada Kamis 20 Mai 2022 pukul 17.00 WIB menerima laporan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kulon Progo, tepatnya di Kecamatan Kokapi, Kelurahan Kalirejo, Dukuh Plampang 2. Akibatnya 3 Kepala Keluarga (KK) atau 12 orang mengungsi karena rumah mereka rusak akibat tanah longsor.

Pada dasarnya kabupaten Kulon Progo rawan terjadi bencana Banjir, Gempa Bumi Dan Longsor. Namun, jumlah desa/kelurahan yang terdampak dari tahun 2014 atau 10 tahun terakhir mengalami penurunan seperti pada grafik Desa Terdampak Bencana.

Di lihat dari grafik itu tahun 2018 menjadi tahun dengan desa terdampak bencana tertinggi dari banjir 42 Desa, Gempa Bumi 11 Desa, dan Tanah Longsor 26 Desa. Namun, mengalami penurunan di 2 tahun berikutnya dan mengalami penaikan lagi di tahun 2021.

Sejak tahun 2012 sampai tahun 2019, pemerintah DIY memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan pemerintah desa dalam program penanggulangan bencana, (Pembentukan NOBD, Destana, Dan Lain-lain)

Mulai tahun 2020 BNPB mulai berupaya keras menyasar keluarga yang dapat terdampak bencana dengan program keluarga tangguh bencana (katana). Program Katana menyasar keluarga langsung agar tercipta keluarga yang :

  • BERPENGETAHUAN, keluarga harus diberikan pengetahuan tentang ancaman, resiko, serta cara menghindari dan mencegah bencana;
  • SADAR, menyadari bahwa mereka tinggal di wilayah rawan bencana dan menyesuaikan diri dengan misalnya membangun rumah tahan gempa, dll;
  • BERBUDAYA, berperilaku selaras dengan prinsip pengurangan risiko bencana seperti membuang sampah pada tempatnya , menanam dan merawat pohon; serta
  • TANGGUH, selalu siap siaga menghadapi bencana, mampu menghindar dan cepat pulih dari dampak bencana.

Dengan Program ini diharapkan peningkatan pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi  bencana yang sering terjadi di Kulon Progo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun