Dewa United Banten Basketball sempat mengalami fase inkonsistensi dan performa yang kurang optimal pada musim-musim awal keikutsertaannya di Indonesian Basketball League (IBL) tepatnya pada tahun 2020 mereka bergabung di IBL. Meskipun memiliki potensi besar dari segi pemain dan manajemen, tim ini belum mampu menunjukkan performa yang dominan di liga hingga dua tahun lalu. Ini menjadi masalah utama: kurangnya prestasi dan konsistensi permainan.
Penyebab dari masalah ini cukup kompleks. Sebagai tim yang relatif baru dalam kancah bola basket profesional Indonesia, Dewa United Banten masih membutuhkan waktu untuk membentuk chemistry di antara para pemain dan staf pelatih. Selain itu, pergantian pemain dan pelatih yang cukup sering membuat sistem permainan belum terbentuk dengan matang. Di sisi lain, sebagian besar pemain mereka terutama yang muda masih kekurangan pengalaman di level kompetisi tertinggi, yang berdampak pada performa mereka di pertandingan-pertandingan krusial.
Akibat dari berbagai permasalahan tersebut, tim ini tidak mampu bersaing secara konsisten di papan atas IBL. Mereka kerap gagal melaju jauh di babak playoff dan belum bisa menembus dominasi tim-tim besar seperti Pelita Jaya, Satria Muda, dan Prawira Bandung. Selain itu, performa yang naik turun membuat dukungan dari fans maupun sponsor belum bisa maksimal. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen untuk menjaga keberlangsungan dan daya saing klub.
Namun, dalam dua tahun terakhir, Dewa United Banten membuktikan bahwa kebangkitan bukanlah hal mustahil. Mereka melakukan berbagai langkah strategis yang berani dan terarah. Rekrutmen Lester Prosper pada tahun 2024 menjadi langkah awal kebangkitan mereka, yang langsung membawa Dewa United menduduki peringkat pertama di musim tersebut. Tahun ini mereka juga mengambil 2 langkah besar yakni merekrut Gelvis Solano yang menjadi salah satu point guard terbaik di IBL saat ini dan yang paling menggemparkan fans IBL yaitu bergabungnya Arki Dikania Wisnu yang sudah bermain untuk tim Satria Muda selama 14 tahun lamanya. Semua ini merupakan bagian dari strategi sukses mereka: keberanian merekrut pelatih dan pemain asing berkualitas tinggi yang memberi dampak instan. Selain itu, manajemen juga membangun kultur tim yang kuat, dengan menekankan kedisiplinan, kerja keras, dan fokus terhadap proses. Investasi jangka panjang pun dilakukan, baik dalam pengembangan fasilitas latihan maupun pembinaan pemain muda. Stabilitas organisasi turut menjadi fondasi penting dalam menunjang konsistensi performa tim.
Hasil dari pembenahan ini mulai terlihat. Dalam dua musim terakhir, Dewa United Banten tampil sebagai tim papan atas IBL dan bahkan menjadi tim dengan catatan offense terbaik pada musim 2025. Mereka menjadi contoh nyata bahwa kerja keras, visi jangka panjang, dan manajemen yang profesional bisa membawa tim dari titik bawah menuju puncak. Perjalanan ini menjadi inspirasi tidak hanya bagi tim-tim basket lainnya, tetapi juga bagi dunia olahraga Indonesia secara umum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI