Mohon tunggu...
Gerald Limat Hasian
Gerald Limat Hasian Mohon Tunggu... Lainnya - Founder of Public Policy Institute | Content Creator | Economic Analyst

doing the best to get your dream.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dampak Positif dan Negatif dari Nilai Tukar Rupiah yang Menguat akibat Politik AS yang Bergejolak

16 Juni 2020   14:18 Diperbarui: 16 Juni 2020   16:02 4946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(koran-jakarta.com)

Kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat akibat  kasus rasis terhadap warga kulit hitam bernama Goerge Floyd yang dilakukan oleh polisi mineapolis telah menyebabkan Kondisi ekonomi AS mengalami kemerosotan, tentunya hal tersebut akan berpengaruh terhadap negara lain mengingat AS adalah negara Big Open Economy atau negara yang memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi dunia.

Indonesia adalah salah satu yang terkena dampak dari kerusuhan di AS. Dampak yang mengenai Indonesia adalah Nilai Tukar Rp menguat akibat pelemahan terhadap nilai Tukar USD. Berdasarkan Bloomberg, Selasa (15/6/2020),  rupiah ditutup di level Rp14.115 per dolar AS, terapresiasi 0,13 persen atau 18 poin.

Penguatan tersebut terjadi ketika indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,12 persen ke level 97,207.

Dampak positif  dari nilai tukar Rp yang menguat bagi perekonomian indonesia yang pertama, barang import menjadi lebih murah Begitupun dengan para pelaku usaha yang menggantungkan bahan bakunya dari luar negeri, dengan menguatnya rupiah untuk beberapa komoditi ekspor, misalnya saja adalah process food dimana kebergantungan konten impornya cukup tinggi.

Kedua, cadangan devisa naik yang dapat dimanfaatkan untuk recovery ekonomi akibat Covid 19 dan pemenuhan kebutuhan import indonesia kedepannya. Bank Indonesia bertanggung jawab agar rupiah tetap stabil, salah satu caranya dengan menukarkan dolar yang disimpan sebagai cadangan devisa dengan rupiah agar nilai tukar rupiah tidak jatuh.

Selain itu, dengan nilai tukar yang menguat Indonesia dapat memperbaiki nilai tukar perdagangannya. Menurut BPS, neraca perdagangan sepanjang Januari-Mei 2020 mencatatkan surplus US$4,31 miliar. 

Dampak Negatif dari nilai tukar yang menguat yang pertama, membuat produk dalam negeri semakin mahal dan dampaknya produk lokal tidak bisa bersaing dengan produk negara lain yang berakibat eksport kita akan menurun  usaha yang dilakukan pemerintah agar eksport kita tidak menurun saat ini dengan melakukan promosi eksport.

Kedua, turunnya minat turis asing untuk berpariwisata ke indonesia. Ini dapat terjadi karena biaya untuk berwisata jauh lebih mahal ketimbang negara di sekitarnya. Dengan begitu, turis akan mencari tempat wisata yang lebih murah.

Ketiga, karena menguatnya Rp pengaruh terhadap pasar domestik akan semakin besar yaitu akan menyebabkan harga di dalam negeri mahal dan mahalnya produk dalam negeri akan menyebabkan masyarakat Indonesia akan lebih memilih import dan hal ini juga dapat menyebabkan adanya praktek dumping agar meningkatkan ekport dari Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun