Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Dering Alarm Bahaya untuk PBSI dari Kevin/Marcus

18 November 2018   22:37 Diperbarui: 19 November 2018   12:24 2812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Kevin/Marcus di BWF World Tour. Foto: PBSI.

Apa keuntungannya bila punya dua jagoan di masing-masing nomor? Tentu saja itu akan menambah peluang mendapat medali karena bila satu orang/pasangan kalah maka masih ada lainnya yang bersaing ke babak selanjutnya. 

Adanya dua jagoan juga akan membantu untuk saling bahu-membahu mengalahkan unggulan dari negara lain agar jalan ke podium juara jadi lebih ringan.

Untuk mencapai target meloloskan dua orang/pasangan itu, maka kekuatan semua pemain harus merata dan konsisten di semua turnamen yang berlangsung dalam periode kualifikasi. Bukan berarti si pemain harus ikut semua turnamen, namun mereka wajib memaksimalkan peluang mendulang poin sebanyak mungkin untuk mendongkrak peringkat dunia mereka. Jika kalah di suatu turnamen, setidaknya itu terjadi di babak perempatfinal.

Indonesia butuh kontingen yang lebih kuat di Tokyo 2020 agar bisa meningkatkan prestasi dari Rio 2016. Foto: BadmintonPhoto
Indonesia butuh kontingen yang lebih kuat di Tokyo 2020 agar bisa meningkatkan prestasi dari Rio 2016. Foto: BadmintonPhoto
Dengan skenario seandainya daftar pemain yang lolos kualifikasi ke Tokyo 2020 ditentukan dengan peringkat dunia saat ini, maka Indonesia hanya akan punya dua jagoan di tunggal putra namun cuma satu jagoan di tiap nomor lainnya. 

Hal itu tentu sangat jauh dari harapan. PBSI perlu kerja keras tahun depan untuk meningkatkan peringkat pemain-pemain andalan di semua nomor.

Semoga saja PBSI bisa segera membenahi kekurangan yang ada di tahun ini agar dua bahaya yang disebutkan di atas tidak benar-benar terjadi. Alarm sudah berbunyi dan itu berarti PBSI sudah diingatkan. Semoga saja PBSI tidak sampai "terlambat bangun" untuk segera mematikan alarm tersebut.

Salam bulutangkis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun