Mohon tunggu...
Genta Ridzky Fitrian
Genta Ridzky Fitrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa biasa yang mulai menulis karenan tuntutan tugas kampus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bedug Ditengah Gempuran Zaman: Potret Kearifan Lokal Cirebon

15 Agustus 2023   17:24 Diperbarui: 15 Agustus 2023   17:31 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi penulis

Pada zaman modern kini masjid berlomba-lomba untuk melengkapi berbagai macam perlengkapan teknologi yang mutakhir. Dimulai dari pengeras suara hingga projektor dan layarnya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan umat Islam modern kini. 

Akibat dari makin mutakhirnya masjid hari ini, semakin lama banyak diantara perlengkapan budaya yang dahulunya amat penting kegunaannya mulai dilupakan dan ditinggalkan. Bedug merupakan alat budaya yang amat kental dengan masjid-masjid di Indonesia. Meski bukanlah suatu tuntutan syariat namun bedug seringkali menjadi wajib pada zamannya sebab membantu muadzin untuk mengingatkan waktu sholat. Banyak masjid diperkotaan maupun dipedesaan mulai meninggalkan budaya menggunakan bedug sebagai penengingat waktu sholat karena dipandang kuno dan tidak lagi relefan dengan zaman.

Berbeda halnya dengan masjid Nurrohman yang terletak di Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Mesjid yang satu ini masih mempertahankan keberadaan bedug ditengah gempuran zaman. Mesjid yang sudah berdiri semenjak tahun 1980-han ini meskipun sudah beberapa kali berkembang dan berganti rupa namun tetap mempertahankan budaya penggunaan bedug. 

"Mesjid ini dulunya kecil, dibangun tahun '83, dilanjutkan dibangun lagi tahun 2000, tahun 2021 dibangun lagi. Bedug itu sudah budaya dari dulu, sudah ada dari dulu jadi tiap dibangun tetap dilengkapi dengan bedug yang baru juga" ujar Yasmi, Imam Masjid Nurrohman, saat ditemui pada 15/8

Bedug nyatanya merupakan simbol kebudayaan yang tetap dipertahankan di cirebon, bukan suatu syarat dalam syariat agama namun merupakan kearifan lokal yang tetap dipertahankan karena keunikannya. Bedug juga ternyata ditemukan dibeberapa masjid lain di daerah Desa Lurah, salah satunya Mesjid di Kantor Desa Lurah. 

"Bukan ketentuan tapi ini kan tradisi disini semuanya pakai beduk; di (masjid) desa juga disana pakai bedug" lanjut Yasmi

Keberadaan bedug di zaman modern merupakan hal yang tidak biasa dan unik, meskipun terkadang menimbulkan perdebatan diranah syariat, namun bedug tetap menjadi simbol budaya yang melekat dengan masjid-masjid di Indonesia. Keberadaan bedug terus dipertahankan salah satunya di masjid Nurrohman Desa Lurah Kecamatan Plumbon Cirebon, sebab telah menjadi identitas yang melekat dan sulit dipisahkan dari perjalanan rohani umat muslim di Indonesia

{15/8/23 - Desa Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon - Genta Ridzky Fitrian}

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun