Mohon tunggu...
Genta AlamPutra
Genta AlamPutra Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Yogyakarta

Mahasiswa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

SDN Gondolayu Gandeng Eco. J Workshop Pembuatan Ecoprint, Kepsek: Semoga Dapat Diajarkan ke Anak-Anak

29 Oktober 2021   21:34 Diperbarui: 30 Oktober 2021   11:41 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru dan Karyawan memamerkan hasil ecoprinting. Sumber: Genta Alam Putra

Yogyakarta, 29 Oktober 2021. Sejumlah guru dan karyawan dari Sekolah Dasar Negeri Gondolayu (SD Negeri Gondolayu), Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta menggandeng Ecoprint Yogyakarta (Eco.J) mengadakan workshop pembuatan ecoprinting. 

Workshop ini diadakan dalam rangka pengenalan model kain ecoprint yang ramah lingkungan kepada Guru dan Karyawan. Sugiyatno selaku Kepala Sekolah SD Negeri Gondolayu mengemukakan bahwa selain diajarkan kepada guru dan karyawan, nantinya ecoprinting ini juga akan diajarkan kepada anak-anak sebagai pendidikan budaya dan lingkungan.

"Saya ingin mengenalkan ecoprint ini tadi kepada Anak-Anak, agar kedepannya bisa menjadi bekal Anak-Anak, terutama bagi Anak-Anak yang berkebutuhan khusus" tegas Sugiyatno.

Workshop ecoprinting ini dimulai pada pukul 08.00 WIB, dipandu oleh Pengrajin ecoprinting dari Eco.J yaitu Dedeh Marfuah, Rusjayanti, Cinderareni, Nur Hayani, dan Sujarti. Dedeh marfuah menjelaskan bahwa langkah awal pembuatan ecoprint ini adalah Mordanting atau perendaman kain di air yang sudah dicampuri tawas guna mempertahankan warna dasar kain dan membuka pori-pori kain agar gambar dapat tercetak.

"1.4 gram tawas dapat dicampur kedalam 1 liter air" Ucap Dedeh Marfuah menjelaskan.

Dedeh Marfuah mempresentasikan langkah-langkah pembuatan batik ecoprint. Sumber: Genta Alam Putra
Dedeh Marfuah mempresentasikan langkah-langkah pembuatan batik ecoprint. Sumber: Genta Alam Putra
Langkah selanjutnya yaitu pencetakan pola. Pada proses ini Dedeh Marfuah dan Cinderareni menjelaskan bahwa kain yang sudah di mordan di lampiri daun dan alas kayu, ditutup menggunakan kain lainnya lalu dipukul-pukul menggunakan palu, memukulnya pun harus di kontrol agar daun tidak hancur. Daun tadi akan menjadi pola yang tercetak di kain.

Proses pencetakan daun di kain. Sumber: Genta Alam Putra 
Proses pencetakan daun di kain. Sumber: Genta Alam Putra 

Lalu, langkah terakhir yaitu fiksasi atau pengikat motif. Dalam proses ini kain yang sudah di tercap pola-pola daun tadi diangin-anginkan selama beberapa hari lalu direndam menggunakan air campuran tawas lagi agar motif dan warnanya dapat terkunci dan tercetak di atas kain.

Guru memamerkan karyanya. Sumber: Genta Alam Putra
Guru memamerkan karyanya. Sumber: Genta Alam Putra
Workshop ecoprint yang dilakukan oleh Eco.J ternyata mendapat sambutan cukup baik dari Bapak dan Ibu guru. Mereka mengaku senang dan berharap secepatnya bisa diajarkan kembali ke Anak-Anak sebagai metoda pembelajaran baru terkait lingkungan. Daniel Jogantoro selaku guru kelas 4 di SD Negeri Gondolayu mengaku bahwa ecoprint lebih mengena ke Anak-Anak karena menyangkut lingkungan dan dalam pembuatannya menyenangkan.  

"Jelas, nanti Anak-Anak akan lebih senang karena anak SD biasanya senang klotekan (baca: membuat bunyi-bunyian) memukul-mukul, jadi nanti dengan bakat Anak yang sudah ada kita tinggal mengarahkan." Ujar Daniel Jogantoro. []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun