Mohon tunggu...
Genoveva SekarJemparing
Genoveva SekarJemparing Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis lepas yang masih belajar sembari berkelakar

Halo, salam kenal ! Nama saya sudah tertera, setelahnya terserah anda ingin memanggil saya dengan kata yang mana. Genoveva, Sekar, atau Jemparing. Itu tidak terlalu penting. Terlebih penting, silahkan membaca sejenak hasil pemikiran di larut malam saya. Dengan harap-harap cemas, saya tunggu kritik, saran, atau respon Anda. Sampai berjumpa di dunia nyata dari saya yang sangat suka musik, alam terbuka dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jurnalisme Multimedia Kekinian, Bukan Sekadar Ragam Konten Media namun Ragam Cara Interaksinya

4 Maret 2021   09:20 Diperbarui: 4 Maret 2021   12:24 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalisme Multimedia diibaratkan seperti buku cerita. Multimedia tidak hanya soal video, gambar, grafik, animasi, namun hingga soal anda yang membaca akan merasakan pengalaman baru.

Lalu bagaimana jika tidak hanya soal tulisan yang dikolaborisakan dengan gambar, suara, bahkan animasi?

Jurnalisme Multimedia menyampaikan cerita. Anda benar, seperti mendongeng. Baik jika dalam media terdapat interaktivitas. Bentuk interaktivitas juga beragam dari hyperlink hingga kolom komentar atau respon ketika kita mengklik gambar.

Selain itu, ceritanya yang ingin disampaikan harus to the point. Tidak bertele-tele atau berbelok-belok, harus sederhana. Ditambah lagi, tidak boleh berulang.

Saat ini orang-orang menggunakan gawainya dengan cepat. Bayangkan jika anda membaca, menonton, dan mendengarkan hal yang sama setelah lelah-lelah meng-scroll? Mengecewakan bukan.

Maka, saat ini anda tidak bisa mengabaikan atau melewati salah satu media. Berbeda dengan praktik jurnalisme sebelumnya yang bisa anda lewati salah satu ketika membaca atau menonton berita. Tiap media ini berkaitan dan saling melengkapi.

Satu hal penting, yang membedakan jurnalisme biasa dengan yang multimedia adalah visualnya. Visual yang ada bak mengandung sihir.

Memanggil anda untuk melihat, menahan anda untuk mengonsumsi, dan memasukkan anda kedunia itu sehingga ada pengalaman baru yang dirasakan.

Cakap, Satu Kata Berjuta Usaha bagi Jurnalis Multimedia

Jurnalisme Multimedia memang mengalami perubahan. Kontennya semakin beragam, semakin aktif, bahkan semakin sesuai dengan keinginan anda.

Dibalik perubahan yang menakjubkan dan memang terkesan 'masa depan', ada beberapa sosok yang harus berpikir lebih keras dan lebih kreatif dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun