Mohon tunggu...
Genoveva SekarJemparing
Genoveva SekarJemparing Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis lepas yang masih belajar sembari berkelakar

Halo, salam kenal ! Nama saya sudah tertera, setelahnya terserah anda ingin memanggil saya dengan kata yang mana. Genoveva, Sekar, atau Jemparing. Itu tidak terlalu penting. Terlebih penting, silahkan membaca sejenak hasil pemikiran di larut malam saya. Dengan harap-harap cemas, saya tunggu kritik, saran, atau respon Anda. Sampai berjumpa di dunia nyata dari saya yang sangat suka musik, alam terbuka dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Film

Menyentil Orangtua yang Teramat Ingin Anaknya Menikah Melalui Film "Kapan Kawin?" (2015)

16 September 2020   15:27 Diperbarui: 26 Oktober 2020   06:25 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Racauan Manda - Wordpress.com

Latar satunya merupakan kota yang bertolak belakang, yaitu kampung halaman tokoh utama Yogyakarta tempat tinggal orang tuanya.

Dua tipe latar tempat tersebut sudah menunjukkan dua perbedaan budaya yang akan digarap. Hal ini benar adanya dan terlihat pada pola pikir dan sudut pandang tokoh.

Dinda, seorang wanita kantoran yang visioner selalu beradu agumen dengan kedua orangtuanya yang selalu menanyakan status lajang diusia 33 anak kesayangannya.

Cosmopolitan Indonesia
Cosmopolitan Indonesia
Tuntutan orang tua Dinda menjadi cuplikasn sekilas gambaran beberapa orang tua yang melepas anak perempuannya untuk berkarir di kota lain. Cemas dan menantikan segera momongan dari anaknya sebelum mereka semakin tua.

Pernikahan dalam film ini digarap menjadi sebuah keputusan hidup yang tidak main-main. Dinda memikirkan benar-benar akan menikah atau tidak. Dinda menimbang-nimbang soal menikah hanya agar kedua orang tuanya bahagia.

Dalam film ini juga, Ody C. Harahap selaku sutradara menyisipkan pula pesan moral mengenai kebahagiaan. Tokoh utama laki-laki, Satrio selalu memposisikan diri sebagai pengingat untuk Dinda agar bahagai dengan caranya sendiri, terutama untuk mendapatkan pernikahan membahagiakan Dinda sendiri.

The Wedding Film sudah dibahas di atas bahwa membawa banyak pesan. Film ini membawa budaya, stigma masyarakat, hingga posisi wanita dalam sosial. Kapan Kawin? (2015) membawa itu semua.

CNN Indonesia
CNN Indonesia
Tim membungkus setiap value dengan adegan yang emosional dan gaya komedi. Soal menikah diusia 30 tahun, soal orang tua yang terus-terus menanyakan anaknya kapan menikah, soal pernikahan yang tidak dilandasi cinta, hingga soal kebahagiaan yang harusnya didapat ketika menikah.

Anda akan terhibur sekaligus berpikir kembali setelah menyadari sesuatu dari film.

Jadi, Kapan anda akan kawin? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun