Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... wiraswasta -

Nothing important

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Kisah Bung Bayu dan ASI

29 Januari 2011   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:05 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1296281443204409449

[caption id="attachment_86280" align="alignnone" width="161" caption="di unggah dari mas Google"][/caption]

Bung Bayu dikenal oleh rekan2nya sebagai pria yg lugu tapi perayu dan selalu siap dimintai tolong oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun tanpa diminta sekalipun.

Pagi sekitar jam sepuluhan bung Bayu duduk santai di busway dari Blok M hendak menuju kampusnya di seputar daerah Bendungan Hilir. Tiba-tiba naiklah seorang wanita muda seksi sambil menggendong bayinya yang sudah hampir setahun usianya , mengambil tempat duduk pas bersebelahan dengan bung Bayu. Penumpang bus tak begitu penuh.

Ketika bus mulai bergerak, si ibu muda yg seksi ini berniat memberi minum kepada bayinya dan kemudian membuka kancing baju bagian atas dan menyodorkan asinya kepada si bayi ” ayo , minum susunya sayang “. Si bayi menolak dengan memutar wajahnya menjauhi asi mamanya. Si Ibu berkata lagi berusaha membujuk , ” Ayo dong di minum , entar mama kasih sama om yang di sebelah lho! “. Si anak tetap nolak.

Dua puluh menit berlalu, si ibu muda membujuk lagi anaknya, ” ayo dong di minum nenennya dong !….nanti mama kasih beneran lho sama om di sebelah ini “……tiba-tiba bung Bayu berkata kepada si ibu muda itu, ” Dengar ya mbak ! tolong cepat kasih keputusannya , dari tadi cuma janji-janji doang…soalnya saya tadinya harus turun di Bendungan Hilir  dan sekarang saya sudah lewati 6 halte berikutnya …! ” koq nenennya belum dikasih ke saya?Si Ibu muda bengong dan segera mengancing bajunya………???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun