Tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi
Oleh: vania iqel arifah yoga
Mahasisi Fakultas Teknologi Inprastuktur Dan Kewilayahan
Institut Teknologi PLN. Jakarta
JAKARTAÂ - Tanah longsor akibat curah hujan tinggi adalah bencana kompleks yang melibatkan interaksi rumit antara faktor hidrologi, geologi, topografi, dan aktivitas manusia. Peningkatan tekanan air pori dan penambahan berat massa tanah akibat infiltrasi air hujan merupakan mekanisme utama pemicu longsor. Mengingat frekuensi dan dampak yang ditimbulkannya, upaya mitigasi dan adaptasi yang terintegrasi, berbasis ilmu pengetahuan, dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana ini di masa depan.
Hubungan antara hujan, infiltrasi, tekanan pori, dan kekuatan geser tanah menunjukkan bahwa pengelolaan air dalam tanah adalah kunci dalam pencegahan bencana ini. Upaya mitigasi harus dilakukan melalui pendekatan ilmiah dan teknis yang mempertimbangkan faktor-faktor hidrologis secara menyeluruh. Dengan demikian, risiko bencana longsor dapat diminimalkan, dan keselamatan masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor dapat lebih terjamin.
Dalam catatan penulis, indonesia sebagai negara kepulauan yang didominasi oleh wilayah pegunungan dan daerah aliran sungai (DAS) sering mengalami tanah longsor. Bencana ini umumnya terjadi pada musim penghujan ketika intensitas curah hujan tinggi dalam waktu singkat maupun berkepanjangan. Hidrologi sebagai ilmu yang mempelajari pergerakan dan distribusi air di permukaan dan bawah tanah memiliki peranan penting dalam memahami proses terbentuknya tanah longsor. Oleh karena itu, studi tentang antar  hubungan curah hujan dan proses hidrologi tanah sangat diperlukan untuk memahami dan mengantisipasi bencana ini. (Ahmad fadli, 2025).
Dari sisi ulah manusia, deforestasi atau penggundulan hutan adalah faktor penting lainnya. Pohon dan vegetasi memiliki peran krusial dalam menahan tanah dengan akarnya. Saat hutan ditebang, tanah menjadi terbuka dan rentan terhadap erosi, sehingga mudah terjadi longsor. Selain itu, pembangunan infrastruktur di lereng-lereng curam tanpa perencanaan yang matang juga dapat memicu ketidakstabilan tanah.
Upaya Mitigasi dan Pencegahan
Meskipun tanah longsor sulit dihindari sepenuhnya, ada berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampaknya. Upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana harus dilakukan secara terpadu.