Mohon tunggu...
Info Pengabdi Masyarakat
Info Pengabdi Masyarakat Mohon Tunggu... Dosen - profil

Menuliskan berbagai kegiatan Pengabdian kepada masyarakat berbasis teknologi, yang dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dan kebermanfaatan pada ruang lingkup masyarakat luas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diseminasi Produk Media Pembelajaran Matematika di Gugus VII Sekolah Dasar Kecamatan Kuta Selatan

13 November 2023   09:57 Diperbarui: 13 November 2023   10:37 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Dokumentasi Bersama Kegiatan/dokpri

Denpasar - Produk hasil penelitian mahasiswa di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia saat menempuh skripsi sampai saat ini sangat banyak dan dominan masih tersipan sebagai arsip perpustakaan. Padahal, dari sejumlah produk tersebut sebenarnya dapat didiseminasikan kepada stakeholder terkait yang mungkin dapat memanfaatakan hasil karya tersebut. Salah satu produk tersebut adalah media pembelajaran, baik berupa video animasi, game edukasi, multimedia interaktif, dan sebagainya. Pemanfaatan produk tersebut saat ini sifatnya terbatas untuk bahan studi literatur oleh juniornya yang sedang menempuh skripsi. Padahal, apabila produk-produk tersebut dapat dikemas dengan baik akan dapat memberikan dampak lebih luas kepada kelompok atau pihak yang berkepentingan. 

Hal tersebut menjadi landasan bagi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yaitu Dosen INSTIKI yang terdiri dari Dr. I Kadek Budi Sandika, S.T., M.Pd. , Ir. Komang Kurniawan Widiartha, S.Kom., M.Cs, I Gede Adi Sudi Anggara, S.Kom., M.Sn. , I Nengah Arnawa, S.Pd., M.Pd. beserta mahasiswa yaitu I Putu Wisnu Aji Bagaskara dan Adhi Firdaus, dalam melakukan kegiatan PKM dengan skema INSTIKI Community Service (ICS) pada Sekolah Dasar di DesaPecatu.

Sekolah dasar di Desa Pecatu berjumlah enam (6) sekolah tergabung dalam satu gugus SD, yaitu Gugus VII Kecamatan Kuta Selatan. Keberadaan SD di Pecatu memiliki kendala pada jumlah peserta didik yang tidak merata, dimana sekolah yang terletak pada daerah pemukiman yang padat akan memiliki siswa yang lebih banyak, sementara sekolah yang terletak di wilayah yang jarang pemukimannya akan memiliki jumlah siswa yang sedikit. Hal ini akan berpengaruh pada perolehan dana operasional sekolah dan berdampak pada terbatasnya dana yang dapat dialokasikan untuk pengembangan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. Berdasarkan kesepakatan tim dan mitra bahwa permasalahan utama yang akan dipecahkan adalah terkait kurangnya variasi jenis media pembelajaran yang dimiliki guru dalam menunjang proses pembelajaran di kelas. Adapun solusi yang dipilih untuk kegiatan saat ini adalah dengan diseminasi produk kepada guru pengampu mata pelajaran matematika di Gugus VII Kuta Selatan.

Kegiatan diseminasi dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan pendampingan penggunaan media pembelajaran kepada para guru. Adapun tahapan pelaksanaannya mulai dari perkenalan tim pelaksana, diseminasi dan pelatihan cara penggunaan media, serta evaluasi kegiatan. Pelaksanaan kegiatan diseminasi produk media pembelajaran ini mulai dari perkenalan tim yang dilakukan pada tanggal 24 Juli 2023 dengan agenda pertemuan awal tim dengan mitra serta kesepakatan pelaksanaan diseminasi. Tahap selanjutnya adalah kegiatan diseminasi dan pelatihan penggunaan media dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2023 dengan melibatkan delapan belas (18) peserta dari enam (6) Sekolah Dasar di Gugus VII Kuta Selatan.

Gambar 2. Kegiatan Diseminasi/dokpri
Gambar 2. Kegiatan Diseminasi/dokpri

Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan melalui diskusi antara tim pelaksana dan mitra menunjukkan bahwa mitra sangat mengapresiasi tim atas pemberian produk media pembelajaran terebut. Para kepala sekolah sangat mengharapkan kedepannya dapat dilaksanakan secara kontinyu serta memungkinkan untuk pengembangan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan setiap sekolah. Selain itu, terdapat beberapa masukan terkait konten video, terutama diharapkan adanya nuansa komedi atau jenaka yang memungkinkan minat para siswa SD tetap fokus menonton video. Berdasarkan hasil penilaian oleh siswa, terlihat bahwa 69% siswa sangat setuju dan 26% setuju dengan media yang diberikan, dan hanya sebagian kecil (5%) yang merasa tidak terlalu terpengaruh dengan adanya media pembelajaran berbasis animasi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun