Tren Satu Bulan Satu Gram di Kalangan Pengguna TikTok

TikTok kembali melahirkan tren unik, namun kali ini bukan sekedar hiburan. Tren "Satu Bulan Satu Gram" merupakan sebuah gerakan yang mendorong masyarakat, khususnya pengguna TikTok untuk mulai konsisten dalam membeli logam mulia. Logam mulia merupakan jenis logam seperti emas dan perak yang diperdagangkan sebagai aset untuk menjaga nilai kekayaan dari dampak inflasi dan kondisi ekonomi yang tidak stabil. Tren ini menunjukkan pergeseran pola konsumsi masyarakat dari yang awalnya membelanjakan uang untuk hal-hal konsumtif semata, pengguna TikTok mulai mengalihkannya ke aset riil berupa logam mulia.

Ditinjau dalam situs logam mulia, pada Senin (14/4) dan Selasa (15/4) harga emas batangan Rp1.896.000 per gram. Pada Rabu (16/4 harga emas batangan mengalami kenakan menjadi Rp1.975.000 per gram. Hari ini, Kamis (17/4) harga emas Rp1.965.000 per gram. Pergerakan tersebut mengindikasi bahwa emas batangan memiliki kecenderungan yang relatif stabil dan berpotensi meningkat seiring waktu. Aktivitas menabung dalam bentuk emas batangan dapat berorientasi jangka panjang, khususnya dalam menjaga daya beli serta mengantisipasi tekanan inflasi.

Salah satu pengguna TikTok, @reyreiii.2, membagikan pengalamannya terkait perubahan harga emas batangan dari waktu ke waktu. Ia mengungkapkan bahwa beberapa tahun lalu, ia masih dapat membeli satu gram emas dengan harga Rp1.030.000. Namun, kini harga emas telah melonjak hingga Rp1.800.000 per gram. Ia menyoroti bahwa dahulu, uang sebesar satu juta rupiah sudah cukup untuk membeli satu gram emas,sedangkan saat ini jumlah tersebut tidak lagi memadai untuk membeli satu gram emas. 

Tips untuk mengikuti tren Satu Bulan Satu Gram di Kalangan Pengguna TikTok:

1. Sisihkan anggaran bulanan khusus untuk membeli emas.

2. Pilih platform atau toko emas yang terpercaya

3. Pantau harga emas secara berkala untuk menentukan waktu terbaik membeli.

Jika tren ini terus berkembang akan berpotensi mengubah cara generasi muda dalam merencanakan keuangan mereka dari pola konsumtif menjadi lebih bijaksana dalam mengelola keuangan.

Referensi: https://www.logammulia.com/id