Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Seperti Bahasa Ibu

10 Januari 2018   11:03 Diperbarui: 12 Januari 2018   06:47 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja pagi tadi aku berlari dari mimpi yang
memompa fajar terbit dari celah terali jendela.

Kutemui sebuah pagi yang sepi dalam secangkir kopi panas, sementara
di luar burung-burung pipit sedang sibuk melepas embun.

Kulayari pekat kopi sedalam cangkir,
di sana tak kutemukan hidup
yang lembut seperti lembutnya kain marobo tenunan tangan ibu.

Aku kembali membaca sekali lagi pesan kekasih, bahasanya
seperti doa yang hanya serupa angan-angan yang angin-angin.

Tidak seperti bahasa
ibu yang memeluk lembut,
menawarkan keteduhan sepanjang usia
yang tak sia-sia

Malang, 10:30
10/1/2018

Sumber Foto : Lukisan Ria Otterbine
Sumber Foto : Lukisan Ria Otterbine

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun