Saya masih ingat betul perasaan tegang dan antusiasme yang menyelimuti diri saya saat memasuki semester dua perkuliahan. Waktu itu, saya merasa seperti melangkah ke dalam babak baru dalam perjalanan akademis saya. Namun, satu hal yang membuat saya lebih gugup adalah mata kuliah jurnalistik yang saya temui di semester 2 ini. Sebagai mahasiswa yang baru saja memasuki jurusan komunikasi, mata kuliah ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya.
Pertemuan pertama dengan dosen membuat saya semakin sadar akan pentingnya kemampuan menulis dalam dunia jurnalistik. Tidak hanya itu, dosen juga memberi tugas besar kepada kami: menulis artikel di platform Kompasiana hingga mendapatkan 1000 poin untuk mendapatkan nilai sempurna.Â
Ketika mendengar hal tersebut, saya merasa campur aduk antara kegugupan dan semangat. Jadi, nilai jurnalistik di semester 2 ini benar-benar pure diambil dari pendapatan poin saya di Kompasiana. Artikel tanpa label mendapatkan 10 poin, label pilihan 50 poin, dan label utama mendapatkan 100 poin.
Saya mulai merencanakan artikel pertama saya dengan cermat. Memilih topik yang menarik dan relevan menjadi langkah awal yang saya ambil. Setelah beberapa hari merenung dan melakukan riset, saya akhirnya menemukan topik yang tepat.Â
Saya memutuskan untuk menulis tentang pengalaman saya saat pertama kali melakukan pendakian di Gunung Lawu. Tak hanya bercerita, saya juga menuliskan berbagai informasi menarik didalamnya.Â
Tak lama setelah saya meng-upload artikel pertama saya, label pilihan pun langsung muncul. Dengan semangat yang membara, saya pun semakin termotivasi untuk terus menulis di platform ini.
3 hari telah berlalu, beberapa artikel sudah saya buat dan mendapatkan perhatian yang cukup besar dari pembaca. Setiap kali saya membuat artikel baru, saya selalu melihat artikel-artikel saya sebelumnya, apakah ada yang berubah menjadi label utama?
18 Februari 2024, tepatnya setelah saya terbangun dari tidur saya. Seperti biasa, saya selalu melihat update tentang artikel saya, apakah ada artikel yang berubah label menjadi label utama?
Tak seperti biasanya, ikon lonceng notifikasi di akun saya begitu ramai, menandakan bahwa ada sesuatu yang luar biasa sedang terjadi. Dengan hati yang berdebar, saya membuka notifikasi-notifikasi tersebut dan tak percaya dengan apa yang saya lihat: artikel pertama yang saya tulis telah menjadi viral dan mendapatkan perhatian luas dari berbagai kalangan! Yahaaa artikel saya mendapatkan label AU "Artikel Utama".
Proses menulis tidaklah mudah seperti yang saya bayangkan. Saya harus mengatur waktu dengan baik antara kuliah, tugas-tugas lain, dan tentu saja, menulis artikel untuk Kompasiana. Namun, semangat untuk mencapai poin sempurna membuat saya tetap bertahan. Jika ada teman yang bertanya gimana sih cara dapet artikel pilihan? Dengan mudah saya jawab "Konsistensi". Lantas, apa saja bentuk konsistensi yang saya terapkan ini?