Mohon tunggu...
Gaung Gerimis
Gaung Gerimis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pernahkah kau dengar gaung dalam gerimis? Ataukah kau pernah menjumpai gerimis lewat gaungnya? lewat gaungku? Percayalah, gerimisku adalah gaungmu.. gaungku adalah gerimismu..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hujan Kenangan: Sesejuk Waktu Dhuha Tiba

8 Agustus 2011   07:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:59 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini tentang sebuah asa yg masih kusimpan lekat sampai kini. Derai air mata jiwa atas harap dlm untaian do'a barangkali akan menjadi memori manis yg mengikat diri pada keindahan dhuhaa-Nya.

Adalah aku, yg acapkali bergerimis tangis saat tak ada satu pun teman yg mau menemani ke mushalla. Bukannya tak mandiri, tapi dahan malu itu kerapkali hadir begitu saja tatkala melewati anak2 laki-laki, entah yg tengah berjalan ataupun duduk. Amat grogi.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun