Masih ingatkah engkau ? Ketika engkau masih kecil engkau suka bermain tanah atau pasir. Membuat sebuah gundukan atau membangun sebuah puri pasir ? Tampaknya tak bisa dihindari,orang-orang  akan menghancurkannya. Hatimu pun terluka. Demikian kata pendamping rohaniku saat mengakhiri bimbingan. Coba refleksikan kembali !!!
Sekarang saya mengerti bahwa hal-hal seperti itu,yang terasa sangat menyakitkan,pada akhirnya tidak semuanya merupakan sesuatu yang penting. Dunia tidak kiamat ketika gundukan tanah atau puri pasir yang saya buat runtuh dan tidak meninggalkan jejak.
Pengalaman sejenis ini sering terjadi dalam realita kehidupan. Ketika pekerjaan saya diabaikan,usaha sia-sia, muncul perasaan kecewa dan marah. Tak jarang juga membuat saya menjadi down. Berpaling dan tidak mau lagi untuk memulai.
Saya tak pernah bisa memaksakan apa yang saya buat atau lakukan selalu diapresiasi baik oleh banyak orang. Sekaligus saya tidak bisa membohongi perasaanku ketika apa yang saya lakukan tidak mendapatkan respon seperti apa yang saya harapkan.Â
Tindakan inilah yang membuat saya sering khawatir atau cemas untuk memulai sesuatu yang baru. Jangan-jangan apa yang saya kerjakan salah,jangan-jangan orang lain tidak suka dengan apa yang saya katakan atau dengan apa yang saya buat.
Pertanyaannya,apakah perlu dipelihara perasaan yang seperti ini ?Â
Saya menjawabnya TIDAK.
Mengapa ? karena perasaan itu hanya menunda dan memperlambat sesuatu yang baru dalam hidup.
Mungkin  hari demi hari dapat saya lalui,berjalan dalam lingkaran kehidupan. Kadang diatas kadang dibawah yang dihantui oleh ribuan hal,yakin bahwa setiap hal segalanya penting untuk menuju kebahagiaan. Segala usaha dan upaya dikerahkan untuk menempuh apa yang diinginkan.
Namun,saya perlu waktu sebentar untuk bermenung dan berpikir mengenai tujuan hidup yang sesungguhnya. Apa yang penting ? Yang penting adalah pembaharuan diri secara terus menerus ( melakukan pertobatan) melalui sikap,perkataan dan tindakan.Â
Sementara Kekayaan,kesuksesan dan kekuasaan hanyalah sarana yang bisa digunakan untuk menjemput misi keabadian. Dan betapa tidak penting ribuan kekhawatiran yang sering mengacaukan pikiran dan menghantui jiwa.