Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ambisi Decacorn Johnny Plate yang Tinggal Tunggu Waktu

13 September 2021   18:00 Diperbarui: 13 September 2021   18:12 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Indonesiatech.id

"Untuk apa memberi kemudahan? Agar jumlah jumlah unicorn bertambah. Menambah jumlah dekaron. Jangan cuma satu, kalau bisa bertambah jadi dua atau tiga. Potensi pasarnya besar," kata  Menkominfo Johnny Plate kepada Bisnis.com beberapa jam setelah ia dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada 23 Oktober 2019.

Meski terbilang amat tinggi, namun Johnny tetap optimis. Perkembangan ekonomi digital yang saat ini terus berubah secara cepat harus dimaksimalkan. 

"Kita pasti punya target di bidang mikro bisnis. kita ingin punya startup yang lebih cepat. Unicorn decacorn lebih banyak. Kalo perlu ada hectocorn, jadi jangan takut. harus punya gagasan yang besar. karena kita punya potensi," katanya.

Ambisi Decacorn Menkominfo Johnny Plate tinggal Tunggu Waktu

Pada Juli 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada tiga perusahaan rintisan (startup) yang telah siap melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total valuasi aset dari tiga perusahaan rintisan tersebut di atas US$ 21,5 miliar atau sekitar Rp 311,75 triliun (kurs Rp 14.500/US$).

Sebagaimana diketahui, perusahaan rintisan terbagi dalam tiga kasta. Kasta pertama disebut Unicorn. Kasta ini diisi oleh perusahaan startup yang punya nilai valuasi 1 miliar dollar AS. Saat ini terdapat 3 unicorn di Indonesia yakni Tokopedia, Bukalapak dan Traveloka. 

Kasta kedua dinamakan Dekarorn. Kasta ini ditempati oleh perusahaan startup yang telah memiliki nilai valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS. Selain Go-Jek, kasta ini ditempati banyak startup contohnya Grab, Ubur hingga Bytedance. 

Dan, Hectororn menjadi kasta ketiga. Hectocorn. Ini merupakan tingkatan tertinggi perusahaan rintisan. Kasta ini ditempati oleh perusahaan dengan nilai valuasi lebih dari 100 miliar dollar AS. Bila melihat nilainya, Perusahaan-perusahaan besar di bidang teknologi seperti Apple, Google, Microsoft hingga Facebook ada dalam kasta Hectocorn.

Bila mengacu pada pembagian kasta di atas, Go-Jek menjadi satu-satunya perusahaan rintisan yang asli Indonesia. Menurut The Global Unicorn Club, perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim ini mencapai kasta decacorn setelah mendapat suntikan modal besar dari para investor dari dalam maupun luar negeri.

Bain & Company's Southeast Asia Private Equity Practice mencatat saat ini terdapat 12 unicorn di Asia Tenggara, Bigo, Gojek, Grab, Bukalapak, Lazada, Razer, OVO, Sea Group, Traveloka, Tokopedia, VNG, dan VNPay, lima di antaranya berasal dari Indonesia. Sementara, pada 2021 ini, J&T Express berpeluang menyusul Go-Jek naik ke kasta Decacorn.

Jika mencermati perkembangannya, ambisi Johnny Plate untuk menambah satu atau dua lagi decacorn asli Indonesia hanya tinggal menunggu waktu saja.

Lewat Gerakan Nasional 1.000 Startup, Johnny Plate Pacu Ekonomi Digital Indonesia

Ekonomi digital di Indonesia berkembang pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Selain karena ditopang oleh jumlah penduduknya yang besar dan jumlah pengguna internet yang terus tumbuh, gelontoran investasi yang besar-besaran pun membuat bisnis rintisan makin berkibar di Indonesia. 

Untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia, Menkominfo Johnny Plate pun meluncurkan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dari Jakarta pada 12 September 2020. 

Lewat gerakan nasional tersebut, Kemkominfo banyak membantu pemecahan masalah perusahaan rintisan di daerah di tengah tekanan akibat pandemi Covid-19. Tercatat, lebih dari 1.160 startup yang saat ini tengah dirintis. Sementara untuk industri rintisan ini telah terdata lebih dari 85.000 penggerak.

"Salah satunya adalah Startup Jahitin asal Surabaya, yang pada awal Covid-19 terjadi turut membantu pengadaan alat pelindung diri (APD) di Indonesia pada saat itu," ujar Johnny.

Selain Jahitin, Johnny pun menyebut Tumbasin asal Semarang sebagai startup yang berhasil membantu pedagang pasar agar tetap berjualan dan mengantarkan produk pasar kepada pelanggan secara aman.

"Sektor informatika bertumbuh dua digit dari 9,6 persen pada kuartal pertama tahun 2020 menjadi 10,88 persen pada kuartal kedua tahun 2020. Ini gambaran optimis, harapan, dan peluang perkembangan sektor komunikasi dan Informatika, khususnya ekonomi digital di tengah badai krisis Covid-19," tutur Johnny.

Lebih lanjut Kementerian Kominfo pun berkomitmen dalam pembangunan Sumber Daya Manusia atau talenta digital yang terfokus pada 3 target peserta, yaitu calon chief startup founder, founder startup pemula, serta individu berkeahlian spesifik yang dapat membantu berjalannya startup pemula.

Langkah Johnny Plate tidak hanya itu saja. Sebagai orang nomor satu di Kemkominfo, Johnny pun giat mendorong inovasi dengan menguatkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Salah satunya dengan mendorong penguatan literasi digital.

Bukan hanya itu, dalam mendukung berkembangnya perusahaan rintisan, Kemkominfo juga gencar melakukan percepatan transformasi digital dengan memfokuskan pada infrastruktur telekomunikasi, keamanan, perlindungan data pribadi, serta regulasi digital.

Informasi lebih lanjut tentang Gerakan Nasional 1.000 startup bisa disimak di https://1000startupdigital.id/

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun