Sejak Selasa pagi, 13 Juli 2021, meme-meme yang berisikan ajakan menghentikan penyebarluasan informasi terkait Covid-19 memviral.Â
"Warga Kab. Lamongan kompak untuk tidak upload tentang covid. Biar masyarakat tenang tentram," bunyi ajakan yang mengatasnamakan masyarakat dari Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Selain ada meme yang mengatasnamakan warga Lamongan, ada juga meme yang mengatasnamakan masyarakat Gresik, warga Jombang, dan sejumlah warga daerah-daerah lainnya di Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Yogyakarta.
Kemkominfo Dalang Meme "Toxic Positivity"?
Ada komentar Om @aik_arif , @iaridlo , @LaporCovid ..??? pic.twitter.com/WpAcHpqH2q--- Spuit 3ml (@UGD24menit) July 13, 2021
Jika diperhatikan, meme-meme tersebut hanya bertuliskan "Warga" atau "Masyarakat". Namun meme-meme yang menurut informasi pertama kali menyebar lewat grup-grup WhatsApp tersebut tidak menyertakan identitasnya secara jelas.
Saat berkendara di jalan raya lalu ada kendaraan ugal2an bergerak dg kecepatan tinggi di belakang saya ke arah saya, apakah menutup mata saya akan membuat bahaya berkurang karena saya tidak melihatnya?
Ini kenapa kampanye-nya serentak ya? Siapakah penggeraknya? pic.twitter.com/vmXj9yJy21--- Alissa Wahid (@AlissaWahid) July 13, 2021
Atas memviralnya meme-meme tersebut, akun @aik_arif mengungkapkan kecurigaannya. Menurutnya, meme-meme yang diviralkan tersebut merupakan operasi toxic positivity.
Operasi "toxic positivity" demi pengendalian data dan informasi pandemi di Jatim? Apa ini maksudnya pengendalian? Bukankah bisa membuat masyarakat abai risiko, lalu diam-diam sakit dan mati?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!