Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menurut "Wahyu Topeng Waja" Begini Akhir Petualangan Moeldoko di Demokrat

8 Maret 2021   10:41 Diperbarui: 8 Maret 2021   11:02 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ancient-origins.net

Namun, sekalipun telah melewati proses musyawarah yang alot dan kesepakatan telah dicapai, terpilihnya Gatotkaca tetap saja membuahkan ketidakpuasan dari sejumlah pihak, tidak terkecuali kakak Gatotkaca sendiri: Antareja.

Dalam pandangan Antareja, Gatotkaca hanyalah ksatria instan. Pasalnya, Gatotkaca menjadi sakti bukan lantaran menjalani tahapan sebagaimana ksatria-ksatria pada umumnya, melainkan karena tuah senjata-senjata sakti para dewa yang dilebur di dalam kawah Candradimuka saat bayi Gatotkaca digodok di dalamnya.

Antareja pun memberontak. Ia menganggap ayahnya pilih kasih dan lebih menyayangi Gatotkaca daripada dirinya. Pemberontakan Antareja ini dikisahkan dalam lakon "Antareja Mbalelo".

Dalam "Wahyu Topeng Waja" dikisahkan tentang Gatotkaca yang tengah sakit parah saat ia terpilih sebagai senopati. Putra kedua Bima itu dikisahkan tidak mampu lagi menggerakkan badannya sehingga ia hanya bisa berbaring. Bahkan, untuk sekadar bicara saja Gatotkaca tak mampu. Karena kondisinya itu, Gatotkaca dipandang tidak sanggup mengemban tugasnya sebagai senopati perang.

Melihat kondisi Gatotkaca yang lumpuh, Boma Narakasura memohon kepada ayahandanya, Sri Kresna, untuk bisa menggantikan Gatotkaca sebagai Senopati Amarta.

Awalnya Sri Kresna menolak keras keinginan putranya itu. 

"Kamu bukan keturunan Pandawa, seperti Gatotkaca, Antareja, Antasena, Wisanggeni, Abimanyu, Irawan, dan lainnya. Kamu bukan dari internal Pandawa, tapi eksternal," tolak Kresna.

Namun, lambat laun Kresna terbujuk juga. Kresna pun merestui bahkan mendukung ambisi putranya.

Kresna tahu bila seorang Senopati yang direstui Dewa harus memiliki Topeng Waja atau Topeng Baja. Kresna pun tahu bila dengan topeng itu pula Gatotkaca dapat disembuhkan dari penyakitnya. 

Demi rasa cintanya kepada putranya, Kresna pun melesat ke Kayangan tempat Topeng Waja disimpan oleh Batara Guru. Kemudian dengan segala tipu muslihatnya, Kresna berhasil mendapatkan Topeng Waja dari Batara Guru.

Di tengah perjalanan, Kresna berpapasan dengan Antasena dan Wisanggeni. Keduanya adik dan sepupu Gatotkaca yang tengah mencari Topeng Waja. Melihat Topeng Waja berada di tangan Kresna, keduanya lantas berusaha merebutnya. Dalam perkelahian yang sengit, Topeng Waja terlempar dari genggaman tangan Kresna dan melayang jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun