Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

(Skandal Jiwasraya) "Tangan-tangan" Ical

14 Juli 2020   11:37 Diperbarui: 14 Juli 2020   11:42 2174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebulan setelah LSI merilis surveinya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya mengumbar janji bahwa Ical akan membeli seluruh tanah yang terkena dampak dari semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, sebelum pemilu legislatif pada 2014

"Untuk kasus Lapindo, adalah bukan kasus di mana ARB lari dari tanggung jawab. Kalau mau disebut utang tinggal Rp 300 miliar ini akan diselesaikan ARB sebelum pilpres, bahkan bisa dilakukan sebelum pileg," ujar Tantowi pada 18 November 2013 sebagaimana yang dikutip Kompas.com.

Upaya melambungkan nama Ical, termasuk lewat serangkaian kampanye bertemakan ARB atau Atap Rumah Bangsa, itu sebenarnya tidak sia-sia. Mendekati gelaran Pilpres 2014, Ical sempat digadang-gadang maju mendampingi Jokowi sebagai cawapres. 

Ical pada akhirnya gagal maju, baik sebagai cawapres maupun sebagai capres. Namun demikian langkah politik Ical tidak berhenti sampai di situ. Pada masa transisi dari SBY ke Jokowi, Rini Mariani Soemarno yang dikenal sebagai tokoh kepercayaan Ical masuk ke dalam ring satu Jokowi. 

Tidak tanggung-tanggung, Rini ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Tim Transisi. Dengan posisinya itu, Rini yang kala itu masih memegang jabatan komisaris PT Bakrie Telecom menjadi tokoh sentral di balik pemilihan kabinet Jokowi.

Kepada media, Jokowi menampik penunjukkan Rini sebagai ketua tim transisi atas dasar kedekatan Rini dengan partai asalnya, yakni PDIP. 

"Pertama senioritas. Beliau itu bekas menteri. Sangat kompeten di bidangnya. Kedua, Bu Rini punya pengalaman di bidang korporasi swasta dan pengalaman pemerintah yang gabungan keduanya ini penting," jawab Jokowi saat ditanya awak media pada 4 Agustus 2014 seperti yang diinformasikan Kompas.com.

Lepas menjabat Ketua Tim Transisi, Rini mendapat durian runtuh dengan penunjukannya sebagai Menteri BUMN. Jabatan basah ini dipegang Rini hingga akhir masa periode pertama Jokowi pada Oktober 2019.

Ada satu peristiwa menarik enam hari jelang pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI yang dilangsungkan pada 20 Oktober 2014. Jokowi sebagai Presiden terpilih bertemu dengan Ical yang kala itu menjabat Ketua Presidium KMP, kelompok yang memantapkan diri menjadi oposisi dan berada di luar pemerintahan.

Pertemuan yang dilangsungkan secara tertutup di rumah makan Tugu Kunstkring Paleis, bilangan Menteng, itu tidak dihadiri banyak tokoh. Jokowi hanya mengajak Ketua Tim Transisi Rini dan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto. Sedangkan ARB mengajak adiknya, Nirwan Bakrie.

Seiring perjalanan waktu, publik dapat merasakan kekuatan Rini. Sejak awal 2015 dengan berbagai cara kader PDIP berupaya menggoyang Rini dalam posisinya Menteri BUMN. Pada akhir 2015, bama Rini kembali santer disebut sebagai salah seorang menteri yang bakal dicopot dalam reshuffle t jilid II. Namun, Rini tetap kokoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun