Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Novel Baswedan: Ini yang Bikin Skeptis

11 November 2019   11:56 Diperbarui: 18 Juni 2020   08:56 2541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Baswedan (Sumber: Kompas.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)


Sudah sekitar satu bulan ini, sosok Novel Baswedan mendapat sorotan warganet. Sebagian netijen menuding penyerangan air keras yang dialami Novel pada 11 April 2017 hanyalah rekayasa belaka. 

Novel pun disebut menggunakan softlens pada yang membuat kirinya terlihat cacat. Sebagian lagi menuding Novel meneteskan air keras pada mata kirinya. Atas dugaan rekayasa tersebut, Novel Baswedan dipolisikan oleh Dewi Tanjung pada 6 November 2019.

Seperti biasanya, Street Justice Warior (SJW) langsung pantang badan membela Novel Baswedan sekaligus menstemple "Tidak Manusiawi","Tukang Hoaks" kepada siapa pun warga negara yang menaruh curiga atas penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Mata Kiri atau Mata Kanan Novel Baswedan yang Cacat.

Saat berdialog bersama kuasa hukum Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa  dalam "Sapa Indonesia Malam" yang ditayangkan di Kompas TV pada 8 November 2019, Dewi Tanjung menyoal posisi mata Novel yang terkena cairan air keras. 

Menurut pengamatan politisi PDI Perjuangan ini,  cacat mata Novel berpindah-pindah dari kanan ke kiri atau sebaliknya Dewi pun menyoal posisi cacat mata Novel saat berdialog bersama Saur Siagian dalam "Apa Kabar Indonesia Petang" yang ditayangkan TV One pada 7 November 2019.


Dewi pun menyoal posisi cacat mata Novel saat berdialog bersama Saur Siagian dalam "Apa Kabar Indonesia Petang" yang ditayangkan TV One pada 7 November 2019.

Soal posisi cacat mata Novel Baswedan, Dewi Tanjung jelas-jelas terhasut oleh foto yang memviral di media sosial selama beberapa hari terakhir. 

Pada foto yang menyebar luas itu, diperlihatkan dua foto Novel Baswedan yang diposisikan bersebelahan. Pada bagian kiri foto tampak cacat pada mata kanan Novel. Sementara pada foto sebelah kanan tampak cacat mata pada mata kiri Novel.


Foto layar status FB Gatot Swandito tentang foto hoax t Novel Bswedan yang cacat pada mata kananya(Sumber: Dok. Pri)
Foto layar status FB Gatot Swandito tentang foto hoax t Novel Bswedan yang cacat pada mata kananya(Sumber: Dok. Pri)

Foto cacat mata kanan Novel Baswedan jelas hasil editan. Dengan menggunakan Photoshop, posisi image bisa ditukar dengan mengklik "FlipCanvas Horizontal".


Foto bawah adalah editan foto atas dengan menggunakan Photoshop (Sumber: Dok. Pri)
Foto bawah adalah editan foto atas dengan menggunakan Photoshop (Sumber: Dok. Pri)

Sementara pose asli Novel Baswedan yang di-Photoshop bisa dilihat dari dua media arus utama: Liputan6.com atau di Kompas.com.

Dewi Tanjung yang mengaku telah mempelajari video-video dan foto-foto terkait penyerangan terhadap Novel Baswedan pun terlihat kurang menguasai data kasus ini. 

Ini terlihat dari kegugupannya saat Aiman Wicaksono mengatakan bahwa CCTV hanya merekam kejadian pasca serangan, bukan saat penyerangan.

Padahal, Aiman jelas salah. Rekaman CCTV yang dipublikasikan media bukan pasca serangan, tapi dari sebelum sampai setelah penyerangan. 

Rangkaian aksi penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan bisa dilihat dari rekaman CCTV yang dipublikasikan oleh Kompas TV lewat Youtube.

Juga bisa disaksikan lewat rekaman CCTV yang ditayangkan CNNIndonesia, juga lewat Youtube.

Dari dua rekaman CCTV yang diberitakan oleh dua media tersebut terlihat sebuah sepeda motor dengan lampu menyala yang membelokkan sedikit arah ke kiri sekaligus perlambat lajunya beberapa meter dari dua pejalan kaki yang masih mengenakan mukena. 

Sepersekian detik kemudian sepeda motor mempercepat lajunya sambil menghindari dua pejalan kaki di depannya. Sesaat kemudian, terlihat ada sejumlah orang yang bergerombol di sekitar lokasi.

Dalam perbincangan di Kompas TV juga terungkap bila air keras yang dilemparkan pelaku Baswedan tidak seluruhnya mengenai Novel Baswedan, sebagian lagi melenceng dan mengenai trotoar. 

Salah Kaprah Bandingkan Novel Baswedan dengan Lisa FaceOff.

Sebagaimana diinformasikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada 12 April 2017, Novel Baswedan disiram dengan menggunakan air keras berjenis asal sulfat H2SO4 tak pekat atau tidak memiliki konsentrasi tinggi. 

Sementara, Siti Nurjazila yang kemudian dikenal dengan nama Lisa Face Off disiram oleh suaminya, Irfan Efendi, dengan menggunakan Air keras serupa hydrochloric dan asam nitrat (Sumber: Kompas.com).

Jelas, jenis air keras yang merusak mata Novel Baswedan berbeda dengan jenis air keras yang merusak wajah Lisa Face Off. 

Belum lagi dengan tingkat kepekatannya. Tidak diketahui tingkat kepekatan asam klorida yang merusak wajah Lisa. Sebaliknya, mata kiri Novel dirusak oleh asam sulfat tak pekat.

Luka asam sulfat yang diderita Novel Baswedan lebih tepat jika membandingkannya dengan luka yang dialami oleh Carla Whitlock akibat disiram dengan drain cleaner yang mengandung 87-93 persen asam sulfat. 

Membandingkan Novel dengan Carla terbilang tepat lantaran keduanya terkena zat yang sama, yaitu asam sulfat. Selain itu 8 hari setelah serangan, kondisi wajah Novel terekam oleh kamera wartawan Net TV pada 19 April 2017.

Menurut jurnalis NET TV, Delviana Azari, yang merekam Novel, bola mata Novel seperti kelereng berwarna kehijauan.

"Yang paling miris adalah kondisi bola mata, kalau menurut akun itu it looks so fine, gue lihat miris bola mata yang gue lihat, yang gue rekam, mata kita beradu pandang, fokus gue ke bola matanya, bola matanya saat itu warnanya kayak kelereng kehijauan dan sama sekali tidak terlihat normal, itu menurut gue yang gue lihat," kata Delviana yang merekam Novel Baswedan pada 19 April 2017di Singapore General Hospital.

Sedangkan 6 hari setelah serangan air keras yang dialaminya pada 18 September 2015, Carla tampil dalam sebuah wawancara Daily Mail yang direkam kamera. 

Tetapi, menariknya, kondisi mata kiri Novel Baswedan beberapa bulan setelah penyerangan lebih buruk dari kondisi mata Carla Whitlock. 

Padahal asam sulfat yang asam sulfat yang mengenai mata kiri Novel tidak pekat, sedangkan asam sulfat yang mengenai mata Carla diketahui memiliki tingkat kepekatan 87-93 persen.

Carla Whitlock (Sumber: Daily Mail)
Carla Whitlock (Sumber: Daily Mail)
Serangan terhadap Novel memang benar-benar terjadi. Rekaman CCTV adalah buktinya. Sementara, meski tidak melihat peristiwa penyiraman, dua pejalan kaki yang berada di depan Novel Baswedan adalah saksi yang mendengar teriakan Novel. 

Novel Baswedan pun benar-benar disiram dengan menggunakan air keras berjenis asam sulfat. Terbukti dari kerusakan pada trotoar di tempat kejadian perkara. 

Akibat dari penyerangan yang dilakukan dengan menyiramkan asam sulfat tersebut bola mata Novel Baswedan seperti kelereng yang berwarna kehijauan. 

Warna bola mata Novel yang kehijauan inilah yang tidak terlihat pada rekaman video yang ditayangkan Net TV. 

Tetapi, jika membandingkan peristiwa yang dialami Novel Baswedan dengan Carla Whitlock, timbul pertanyaan, kenapa cacat yang dialami Novel menjadi lebih parah dari Carla. 

Padahal, cairan asam sulfat yang disiramkan kepada Novel lebih encer dari yang mengenai Carla. 

Jawabannya, Carla tidak menjalani Osteo-odonto-keratoprosthesis (OOKP)Osteo-odonto-keratoprosthesis (OOKP) (also known as "tooth in eye" surgery[) is a medical procedure torestore vision in the most severe cases of corneal and ocular surface patients

Sebaliknya Noveldi-OOKP. Pasien yang juga menjalani OOKP salah satunya adalah Ian Tibbetts. 

Pada 3 Oktober 2013, Telegraph.co.ud menulis, “Ian Tibbetts, 43, first damaged his eye 16 years ago when a piece of scrap metal from an oven struck him in the right eye - ripping his cornea in six places. 

The wound healed and he returned to work a year later but he suffered more problems and eventually lost the sight in his right eye in 1998. 

Ian, who lives in Telford, Shropshire, with his wife Alex, 35, and their twin boys, agreed to have the revolutionary surgery other all other treatments failed. 

The procedure - called Osteo-Odonto-Keratoprosthesis (OOKP) - involves the reconstruction of a new eye using a tiny plastic lens and one of the patient's own teeth. 

The lens is inserted into a hole drilled through the tooth, which is later implanted in the eye. 

And as long as the retina is still functioning, the lens then provides a new window through which the patient is able to see. 

Kondisi mata kanan Ian Tibbetts setelahoperasi OOKP mirip dengan konsisi mata kiri Novel Baswedan.



Di tengah sorotan warganet pada kondisi mata Novel Baswedan, beredar “Medical Report Summary” Novel Baswedan yang dikeluarkan oleh Camden Medical Centre.

Pada foto di atas sekurangnya terdapat tiga kesalahan. Pertama, kesalahan pada penulisan tanggal. Pada foto tertulis 17 April 2018. 

Padahal, penyiraman air keras pada Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017. 

Kedua, pada surat tertulis “To Whom It Concern”, seharusnya ditulis “To whom it may concern”. Ketiga, “Medical Report Summary” yang seharusnya ditulis “Medical Summary Report”.

Tiga kesalahan pada foto tersebut baru pada bagian atasnya. Belum lagi pada bagian-bagian surat lainnya. Sebagian dari isi surat tersebut dipublikasi oleh Tempo.co pada 5 November 2019. 

Bedanya, Tempo menulis bahwa laporan Klinik Eye & Retina Surgeons, Singapura dikeluarkan  pada 26Mei 2017.

  • Salah satu bagian dari “Medical Report Summary” yang ditulis Tempo berbunyi, “Laporan medis itu juga menuliskan ada luka bakar ringan sampai sedang pada wajah dan kelopak mata yang telah dirawat. Cedera kimiawi melibatkan kedua mata. "Ketajaman visualnya masing-masing adalah 6/24 dan 6/15 pada mata kanan dan kiri," tulis laporan medis itu".

Menariknya, foto surat yang diduga kuat hoaks tersebut disebarluaskan oleh para SJW medsos justru untuk menguatkan bahwa Novel Baswedan dan benar-benar mengalami kerusakan parah pada matanya.

Pertanyaannya, bagaimana kondisi mata kanan Novel yang sebenarnya sampai harus menjalani OOKP? Karena menurut Dokter Jakarta Eye Cener Johan A Hutahuruk. ketika datang pada 11 April 2017, kemampuan penglihatan Novel yang sebelumnya hanya 10 persen untuk mata kanan, dan 5 persen untuk mata kiri. 

Namun setelah mendapatkan perawatan dari RS Jakarta Eye Center, kemampuan penglihatan Novel menjadi 30 persen.

“Kondisinya penglihatannya sudah jauh membaik dibanding malam kemarin, padahal baru 1 hari,” ujar Johan pada 12 April 2017 sebagaimana dikutip Jawapos.com

Selain hoaks, informasi tentang kondisi mata kiri Novel Baswedan pun masih simpang siur. Inilah yang menyebabkan sebagian masyarakat mempercayai kondisi mata Novel seperti yang ditunjukkan oleh media dan sebagian lagi masih bersikap skeptis.

Perbandingan antara Novel dan Carla ditulis dalam artikel Novel Baswedan vs Carla Whitlock,Sama-sama Disiram Air Keras, Ini Perbedaan Kondisi Keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun