Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Spekulasi Anyar: Budi Gunawan Bukan Mak Comblang dalam Pertemuan Jokowi-Prabowo

16 Juli 2019   12:05 Diperbarui: 18 Juli 2019   00:05 5462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT dan diakhiri dengan makan siang bersama.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Sekalipun aksi 21-22 Mei sudah bisa diatasi, tetapi ancaman terhadap Jokowi dan pemerintahannya tidak serta merta sirna dengan sendirinya. Kelompok-kelompok anti-Jokowi masih akan terus mencari kesempatan untuk dapat menggulingkan Jokowi. Begitu juga dengan kelompok anti-NKRI. Demi tujuannya masing-masing. kedua kelompok ini akan saling menunggangi satu sama lainnya.

Sebelumnya, peristiwa serupa 21-22 Mei juga pernah terjadi. Kerusuhan yang disertai penjarahan terjadi bersamaan dengan berlangsungnya Aksi Bela Islam 411. Ketika itu, 4 November 2016, seperti yang terulis dalam biografi "Bambang Suswantono Memberi yang Terbaik", Jokowi sampai diamankan ke Istana Bogor setelah mengunjungi sebuah proyek di Bandara Soekarno-Hatta pada siang harinya.

Sekembalinya dari Bogor, Jokowi tidak langsung menuju Istana, melainkan dimampirkan terlebih dulu ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Bambang yang kala itu memegang tongkat komando Pasukan Pengamanan Presiden menceritakan kendaraan yang digunakan cuma dua: satu jip Mercy yang biasa ditumpangi Danpaspampres dan satu mobil voorijder. Jokowi sendiri menumpang mobil pengawalnya.

Meskipun dua aksi tersebut bisa diatasi, BIN pastinya tidak menginginkan peristiwa serupa kembali terulang. Sebab bagaimana pun juga setiap peristiwa pastinya memiliki dampaknya sendiri.

Karena itu BIN memanfaatkan pertemuan Jokowi-Prabowo untuk menyampaikan pesan-pesannya kepada kelompok-kelompok yang masih ingin mengganggu pemerintahan Jokowi. Pesan "Jangan macam-macam, kami sudah tahu rencana kalian" dikirimkan dengan menghadirkan Budi Gunawan selaku Kepala BIN.

Pesan BIN lewat Budi Gunawan itu jelas bukan ditujukan kepada masyarakat awam, tetapi kepada elit-elit yang menjadi otak penggerak aksi. Lewat kehadirannya BG dalam pertemuan Jokowi-Prabowo, BIN memaksa para elit untuk membakar skenario jahatnya. Termasuk skenario bentrok massa pada saat pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.

Inilah spekulasi lain kehadiran Budi Gunawan pada pertemuan Jokowi-Prabowo. Spekulasi yang lebih greget tenimbang memosisikan Budi hanya sebagai Mak Comblang.

Sambungan:

Amien Rais Melunak, Jokowi Mainkan "Jurus 12 Menit" SBY?

Baca juga

Rocky Gerung Benar, Legitimasi Jokowi Ada pada Prabowo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun