Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Baru Ditangkap, Rahmat Baequni Sudah Nge-hoaks Lagi

26 Juni 2019   12:12 Diperbarui: 26 Juni 2019   12:37 3687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena Rahmat Baequni tidak pintar berbohong, maka ia pun tidak bisa  membangun teori konspirasinya. Ketidakpintaran Rahmat dalam berbohong ini terbaca dari pernyataannya sesaat setelah ditangkap pada 21 Juni 2019.

"Saya cinta tanah air ini, saya cinta bangsa ini, tidak mungkin saya mau memecah belah bangsa saya sendiri," ujarnya ketika itu.

Pengakuan Rahmat Baequni ini jelas bertentangan dengan fakta karena ia diketahui sebagai Ketua Garda Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Indonesia. Sejak pertengahan 2015, ANNAS adalah ormas yang diketahui sebagai penyebar propaganda "Syiah Bukan Islam". Gencarnya propaganda ANNAS ini terlihat dari banyaknya spanduk anti-Syiah yang dipajang di sejumlah titik strategis di sejumlah daerah.  Gerakan ini sejalan dengan gerakan ISIS di Indonesia yang juga menyasar penganut Syiah.

Pada 2 Desember 2015, Luhut Binsar Panjaitan yang waktu itu menjabat sebagai Menko Polhukam menyampaikan adanya informasi tentang rencana serangan terhadap pengikut Syiah di tanah air.

"Ada gimana ya, intelijen (menginformasikan) bahwa ada kelompok Syiah mau ditarget, jadi kita kumpul lagi untuk meniatkan atau mengantisipasi," kata Luhut ketika itu sebagaimana dikutip Detik.com.

Dalam waktu yang bersamaan, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyampaikan adanya anacam yang dilontarkan ISIS kepada Polri, Panglima TNI, pejabat Densus, dan penganut Syiah.

"Karena itu kami sampaikan, dari ISIS juga ada ancamannya kepada Polri, Panglima TNI, pejabat Densus, orang-orang Syiah itu dari dulu sudah ada. Dari dulu ada ancaman," kata Badrodin seperti dikutip Liputan6.com.

Beberapa hari sebelum Rahmat Baequni ditangkap, lewat instagram.com/gardaannas.id, diketahui ANNAS masih menyebarkan propaganda kebenciannya terhadap Syiah.

"Mereka memprovokasi dengan ajaran palsu Syiah untuk menarik minat para pemuda laki-laki dan wanita, para pelajar, intelektual dan juga kalangan birokrat untuk bersimpati dan menjadi bagian dari pengembangan dakwah Syiah di Negara mayoritas Muslim." Mari saudara seiman, sebangsa dan setanah air kita ikut andil berjuang menghalau penyebaran ajaran sesat syiah di NKRI tercinta ini dan kita bersatu dalam membentengi aqidah," tulis ANNAS.

Kalau melihat sepak terjangnya, ANNAS adalah organisasi yang mencoba menduplikasi konlik Suriah di Indonesia dengan mengadu domba muslim Sunni dengan Muslim Syiah.  Dan, Ustadz Rahmat Baequni adalah salah seorang pentolan ANNAS. Jadi pernyataan Rahmat yang mengaku kalau is tidak mau memecah belah bangsa adalah sebuah kebohongan.

Dengan mudah ditemukan fakta keterlibatannya dalam ANNAS sudah membuktikan jika Rahmat Baequni bukanlah pembohong yang pintar, apalagi pembohong yang cerdas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun