Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hasil Survei LSI Ini "Izinkan" Prabowo Bicara Ngawur dan Joged pada Debat Pilpres Selanjutnya

4 Februari 2019   11:23 Diperbarui: 4 Februari 2019   11:26 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: https://www.alinea.id

Tetiba, penonton debat perdana Pilpres 2019 yang berangsung pada 17 Januari 2019 dibuat geleng-geleng kepala oleh aksi Prabowo Subianto. Veteran Pilpres 2009 dan Pilpres 2014 ini berjoged menggoyang-goyangkan anggota tubuhnya, mulai dari kepala, bahu, lengan, dan pinggul. Dalam beberapa detik, acara yang dimotori oleh KPU tersebut bergeser layaknya ajang pencarian bakat ala "Goyang Pantura".

Sejurus kemudian, sudut-sudut bibir penonton mengembang begitu menyaksikan ulah cawapres Sandiaga Uno yang memijiti bahu pasangannya. Selama beberapa detik, pasangan nomor urut 02 tersebut seolah ingin mengusir ketegangan yang sejak awal memayungi keduannya.

Sangat manusiawi bila pasangan yang diusung oleh Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS ini tertekan selama berdebat menghadapi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Bertolak belakang dari pesaingnya yang mampu menyampaikan gagasan yang disajikan lewat alur berpikir yang runut serta masuk akal, 

Prabowo dan Sandiaga gagal menyodorkan logika pada ide-ide yang disampaikannya. Sebagai misal dalam tema terorisme, Prabowo menggagas program swasembada pangan untuk melawan terorisme.

"Sebab musabab terorisme, Indonesia harus kuat dan tadi harus swasembada pangan dan tidak bergantung pada negara lain," papar Prabowo sebagaimana yang dikutip Detik.com.

Mendengar pemaparan Prabowo tersebut, publik pastinya berupaya memutar otak sekencang-kencangnya mencari tahu keterkaitan antara penyebab terorisme dengan swasembada pangan.

Penampilan Prabowo dalam debat perdananya memang jauh dari memuaskan. Dan, jangan pernah sesekali berharap Prabowo akan memperbaiki penampilannya dalam debat-debat mendatang.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia yang diberi judul "Respon Publik dan Efek Elektoral Debat Debat Pertama" ini menarik untuk disimak.

Menurut LSI, dari 1.200 resonden yang menyaksikan acara debat via televisi hanya 50,6 persen. Dari responden yang mengaku menonton, hanya 29,6 persen saja yang menonton secara utuh. Jadi, dari 1.200 responden hanya 14,9 persen yang mengaku menyaksikan tayangan debat secara utuh. Kesimpulannya, masyarakat pada umumnya tidak tertarik menyaksikan debat capres.

Hasil survei LSI versi PDF (Sumber: Foto layar Dok Pri)
Hasil survei LSI versi PDF (Sumber: Foto layar Dok Pri)

Dari sekian hasil temuan LSI, ada satu yang menarik. Ternyata, setelah menyaksikan debat 82,1 persen responden menjawab tidak mengubah pilihannya. Sedangkan responden yang menjawab mengubah pilihannya hanya 5,8 persen. Artinya, bisa dibilang ajang debat tidak memiliki pengaruf signifikan terhadap swing voter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun