Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

(Debat Capres 2019) Tagar Ini Jadi Bukti Prabowo Didukung Simpatisan Teroris

18 Januari 2019   14:58 Diperbarui: 21 Januari 2019   14:07 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil pantauan Drone Emprit pada tagar #SaveAleppo (Sumber: Medium.com)

Keberpihakan pada kelompok teroris pun tersirat dari usulan mantan Presiden PKS yang saat ini menjabat Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Hidayat  menyarankan agar pihak kepolisian menggunakan peluru bius untuk melumpuhkan teroris. Katanya hal tersebut dinilai akan lebih efektif ketimbang teroris langsung ditembak mati.

Karenanya sangat tidak mengherankan jika kemudian tersiar berita tentang adanya kader PKS yang terciduk tim Densus 88 atas tuduhan tindak pidana terorisme. Contohnya ketika kader PKS bernama Muhammad Nadir Umar yang juga anggota DPRD Kabupaten Pasuruan ditangkap tim Densus 88 pada 8 April 2017.

Dan, PKS dalam Pilpres 2019 merupakan partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hubungan PKS dengan partai Gerindra yang dipimpin Prabowo pun sangat dekat. Keduanya berkoalisi sejak Pilpres 2014.

Jika PKS masih dalam "level" tersirat, tidak demikian dengan Front Pembela Islam (FPI). Ormas pimpinan Rizieq Syihab ini pada 8 Agustus 2014 mengeluarkan maklumat yang pada poin kelima menyatakan dukungannya pada ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya, termasuk Al Qaeda.

"5. FPI mendukung SERUAN dan NASIHAT Pimpinan Al-Qaidah Syeikh Aiman Az-Zhowahiri bahwa seluruh komponen Jihad Al-Qaidah baik Pasukan Syeikh Muhammad Al-Jaulani di Syria maupun Pasukan Syeikh Abu Bakar Al-Baghdadi di Iraq, serta komponen Jihad Al-Qaidah lainnya agar bersatu dan bersaudara dengan segenap Muhajidin Islam di seluruh Dunia untuk melanjutkan Jihad di Syria, Iraq, Palestina, dan negeri-negeri Islam lainnya yang tertindas."

Dan, sudah menjadi rahasia umum jika FPI memberikan dukungannya pada pasangan Prabowo-Sandi. Malah, pada 16 September 2018, Rizieq Shihab menyerukan kepada para tokoh dan umat Islam di Indonesia untuk bekerja keras dan memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pemilu 2019.

"Ayo kita menangkan mereka, pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," kata Rizieq melalui rekaman suara yang diputar pada pertemuan kedua GNPF di Grand Cempaka Hotel, Jakarta seperti yang dikutip Kompas.com.

Karenanya tidak salah jika Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan ada kelompok radikal yang berhubungan dengan salah satu kandidat peserta Pemilihan Presiden 2019. Pernyataan ini disampaikan Yaqut saat menemui Jokowi pada 11 Januari 2019.

Dukungan ini sudah barang tentu mempengaruhi komitmen Prabowo-Sandi dalam melawan aksi terorisme. Malah, bisa-bisa Prabowo-Sandi sendiri yang justru melemah. Atau setidaknya, meluluskan usulan Hidayat agar polisi menggunakan pelor bius untuk melumpuhkan teroris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun