Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pilgub Jabar 2018, Setelah Ridwan Kamil Melubangi Kapalnya Sendiri

13 Februari 2018   09:54 Diperbarui: 31 Maret 2018   15:28 9358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adakah video yang diunggah oleh Buni Yani yang tanpa kata "pakai"?

Jawabannya tidak ada.

Kalau begitu, apa hasil survei SMRC itu bisa diterima?

Lebih parah lagi, ternyata ada lembaga survei yang bahkan tidak tahu perbedaan antara tingkat popularitas dengan tingkat elektabilitas seperti yang ditulis dalam "Sebelum Bilang Ridwan Kamil Kebakaran Jenggot, Baiknya PPS UIN UGD Pelajari Lagi Hasil Surveinya".

Jika lembaga survei sudah sedemikin sulit dipercaya, media lebih lagi. Metrotvnews.com, bahkan, di siang hari bolong yang begitu terang-benderang tertangkap tangan lewat sebuah operasi tangkap basah telah melakukan tindakan penukaran atau pemutarbalikan "popularitas" menjadi "elektabilitas" dan begitu juga sebaliknya. Dan, dua barang bukti hasil OTT itu ada di sini dan juga di sini.

Lembaga survei boleh saja berdalih jika hasil survei yang dirilisnya berdasarkan pada jawaban responden saat survei digelar. Karenanya, lembaga survei selalu menyematkan kalimat "Jika pemilu bla bla bla dilaksanakan pada hari ini".

Tidak ada yang salah dengan dalih tersebut. Karena memang hasil survei pada periode X pastinya berbeda dengan hasil survei pada periode Y. Demikian juga jika survei digelar pada periode Z.

Tapi, bagaimana dengan survei SMRC tentang Pilgub Jabar 2018 yang digelar pada 27 September sampai 3 Oktober 2017 ini?

Dalam survei tersebut nama Anton Charliyan tidak keluar dalam katagori tingkat popularitas. Padahal sejak Juli 2017, baliho-baliho bersablonkan foto Anton Charliyan sudah memajang di sejumlah titik lokasi di Jabar. Terlebih lagi, baliho-baliho itu dipajang di titik-titik strategis yang ramai oleh lalu-lalang kendaraan.

Apakah SMRC tidak menangkap adanya kemungkinan jika Anton akan menerjunkan dirinya dalam Pilgub Jabar 2018? Sehingga, mungkin, SMRC tidak memasukkan nama Anton Charlian ke dalam show card atau/atau drop card-nya.

Jika memang SMRC tidak memasukkan Anton Charliyan, apa alasannya? Sebab jika dibanding tokoh-tokoh lainnya yang muncul di daftar tingkat popularitas, tidak satu pun alasan bagi SMRC untuk tidak mencantumkan nama Anton Charliyan dalam show card atau drop card.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun