Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soal Setnov, Ini yang Paling Bikin Kepala Muter

2 Oktober 2017   20:12 Diperbarui: 2 Oktober 2017   21:20 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Transaksi elektronik menurut Pasal 1 poin (benar tidak istilahnya) 7 UU ITE adalah Jaringan Sistem Elektronik adalah terhubungnya dua Sistem Elektronik atau lebih, yang bersifat tertutup ataupun terbuka.

Pertanyaannya, apakah sewaktu merekam Maroef menggunakan dua perangkat elektronik yang ber-transaksi data?

Jawabannya, tidak. Tidak karena menurut kesaksian Maroef, merekam pembicaraan dilakukan hanya dengan sebuah ponsel merek Samsung.

Sementara soal penyadapan dijelaskan dalam Pasal 31 Ayat 1. Dalam pasal tersebut dijelaskan, "Yang dimaksud dengan "intersepsi atau penyadapan" adalah kegiatan untuk mendengarkan, merekam, membelokkan, mengubah, menghambat, dan/atau mencatat transmisi Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang tidak bersifat publik, baik menggunakan jaringan kabel komunikasi maupun jaringan nirkabel, seperti pancaran elektromagnetis atau radio frekuensi."

Jelas di situ tertulis "transmisi Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik"dan "pancaran elektromagnetis atau radio frekuensi".

Pertanyaannya, apakah suara yang keluar dari mulut manusia itu termasuk dalam informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik?

Kemudian, apakah suara yang keluar dari mulut Maroef, Setya, dan Riza terhubung ke alat perekam dengan menggunakan jaringan kabel komunikasi maupun jaringan nirkabel yang dipancarkan oleh gelombang elektromanetis atau radio frekuensi?

Jadi, pertanyaan untuk Prof. Romli sederhana saja, "Apakah menurut Profesor mulut manusia beserta isinya termasuk barang elektronik?"

Sebenarnya, rekaman "Papa Minta Saham" ini mirip dengan rekaman yang dilakukan oleh Rani Juliani dalam kasus Antasari Azhar.

Ketika itu tanpa sepengetahuan Antasari, Rani merekam berbincangannya dengan Antasari di kamar 808 Hotel Grand Mahakam.

Anehnya, saat itu, sekalipun perekaman yang dikakukan oleh Rani tanpa seizin Antasari, namun tidak seorang pun yang menanyakan legalistas rekaman tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun