“Kemarin pernah ada. Kalau tidak salah tahun ini juga. Tapi bukan dari pemerintah,” jawab Asnawi sambil menyebut nama operator selular.
Akses internet di daerah Trusmi memang cukup baik. Banyak warga, khususnya anak muda, di desa itu yang memiliki sejumlah akun Facebook, Twitter, Whatsapp, BlackBarry Massenger, Instagram, dan lain sebagainya.
Di Pasar Batik Trusmi, misalnya, belum seluruh pedagang memanfaatkan layanan Wifi yang disediakan pengelola pasar. Namun demikian, sejumlah pedagang mencantumkan alamat akun-akun media sosialnya pada “papan” nama toko yang dipajang di atas pintu masuk kiosnya.
Desa Trusmi Kulon dan daerah di sekitar Trusmi lainnya yang dikenal sebagai Plered memang bukan daerah tertinggal. Jarak desa ini dengan jalan raya Cirebon-Bandung hanya sekitar 4 KM. Kontur tanah pun tidak berbeda dengan rerata daerah di kawasan Kabupaten Cirebon lainnya yang datar tanpa perbukitan. Tidak mengherankan, kalau di daerah yang dibangun oleh Ki Gede Trusmi itu, jaringan komunikasi yang dipancarkan oleh operator seluler begitu melimpah.
Lantas, bagaimana dengan industri kreatif dari Daerah 3T (terpencil, terdepan, dan tertinggal) yang belum terjamah oleh sinyal jaringan komunikasi?
Menurut Abdus Somad Arief, Direktur Network, IT and Solutions Telkom, Satelit Telkom 3S yang berbobot 3,5 Ton tersebut akan menggantikan tugas satelit Telkom 2 yang beredar di jalur yang sama. Dengan mengorbitnya satelit Telkom S3 ini diharapkan dapat meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat daerah 3T.
Dengan mengorbitnya Satelit Telkom S3 ini, Telkom dapat memperluas cakupan jaringan komuniksi hingga pelosok Daerah 3T yang tersebar di sejumlah provinsi, seperti, Aceh, NTT, Sulawesi Utara, dan Papua.
"Sekarang zamannya digital. Daerah 3T belum tercover internet dengan akses tertinggi," ujar Vice President Corporate Communication PT Telkom Arif Prabowo pada Kamis, 9 Februari 2017.
Dengan mengorbitnya Satelit Telkom 3S milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbkini Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dapat menggerakkan ekonomi kreatif di daerah tertinggal.