Kabar ada orang Indonesia positif menderita coronavirus atau Covid-19 mengejutkan kita semua. Kabar ini pertama kali diampaikan pemerintah pada 2 Maret 2020 lalu.
Pemerintah segera bahu-membahu, kompak bertindak agar tidak membuat panik masyarakat. Kementrian Kesehatan dan sejumlah insitusi / praktisi kesehatan menghimbau warga supaya menjaga kesehatan agar tidak gampang tertular virus mematikan ini.
Sebagaimana kita ketahui, virus jenis baru sudah menewaskan ribuan orang di dunia, antara lain di China, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Iran. Vaksin untuk menangkal virus ini belum tersedia. Kabar baiknya, penyakit ini bisa dicegah dengan gaya hidup sehat.
Kemanusiaan kita diuji
Apa yang Anda lakukan ketika pertama kali mendengar pemberitaan bahwa ada warga Indonesia yang terpapar Coronavirus? Tenang atau biasa saja, kaget atau auto panik?
Kalau Anda memilih yang pertama, bagus. Orang yang tenang biasanya punya kontrol diri yang baik. Orang yang tetap menjaga ketenangan tergolong matang dalam menyikapi berbagai hal. Ketenangan diri membuatnya mampu berpikir logis.
Pribadi seperti ini biasanya akan mencari tahu kabar valid tentang perkembangan coronavirus ini. Mereka tidak gampang menyebarluaskan informasi yang tidak jelas keakuratannya. Ketenangan membuat orang-orang seperti ini mampu memilah informasi dengan baik. Â
Referensi mereka terutama dari Kementrian Kesehatan, yang membuka laman khusus berkaitan dengan isu ini. Selanjutnya dari institusi kesehatan lain dan praktisi kesehatan. Mereka juga tidak gegabah memercayai begitu saja kabar yang mereka terima dan melakukan pengecekan silang dengan sumber lain.
Yang kedua, bila Anda kaget ketika pertama kali mendengar berita itu, itu reaksi yang jamak juga. Tetapi ada dua macam tindak lanjut bila bereaksi kaget.
Sebagian akan kaget ketika pertama kali membaca berita tersebut tetapi berusaha bersikap tenang. Sebagian lainnya mungkin akan cemas, mendorong reaksi ketiga yaitu panik.
Reaksi panik adalah reaksi paling negatif dari ketiga reaksi seseorang setelah membaca kabar tentang adanya penderita coronavirus di Indonesia.