Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Resepsi Pernikahan Mengganggu Lalu Lintas Jalan Umum

10 Oktober 2019   13:05 Diperbarui: 10 Oktober 2019   17:51 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh sebuah resepsi pernikahan yang diadakan di badan jalan umum (sumber: GridOto.com / IG @info_kejadian_makassar)

Bersamaan dengan itu, sejumlah kendaraan yang berlawanan arah pun tidak sabar karena terjebak kepadatan di sekitar pintu gerbang restoran. Salah satu dari mereka pun mulai membunyikan klakson dan berteriak ke arah taksi kami dengan penuh emosi, "Jalan jangan dipakai sendiri!"

Wow... sebuah hujatan yang fantastis. Ingin rasanya saya menegurnya, tetapi yah sudahlah. Kami pun memutuskan turun di tepi jalan, tepat di depan pintu gerbang restoran. Awalnya kami ingin turun di lobi restoran. Kami pun berpesan kepada pengemudi taksi untuk menunggu kami, terserah mau parkir di mana saja.

Begitu keluar dari taksi, ternyata kondisi lalu lintas di jalan itu semakin padat. Di belakang taksi kami ada sekian mobil yang hendak masuk ke area restoran. Mereka hendak masuk ke area parkir restoran. Padahal di pintu gerbang masih ada antrian mobil tamu undangan lain yang juga hendak keluar dari venue.

Petugas parkirnya nampak kewalahan. Kasihan juga. Tetapi saya melihat ada beberapa orang dari pihak keluarga mempelai yang turun ke jalan membantu mengatur lalu lintas. 

***

Apa yang hendak saya sampaikan adalah bahwa ketika kita mengadakan acara hajatan, misalnya resepsi pernikahan, pertemuan keluarga besar, pertemuan teman-teman kantor dan sebagainya, penting untuk mengantisipasi terganggunya arus lalu lintas jalan umum yang digunakan oleh banyak orang.

Bila acara diadakan di badan jalan, bisa ditanyakan ke pengurus RT/RW setempat mengenai prosedurnya. Juga bisa didiskusikan jalan alternatifnya supaya tidak mengganggu pengguna jalan umum.

Jangan sampai terjadi insiden sebagaimana yang pernah saya alami di contoh pertama yang merugikan banyak pengguna jalan. Beruntung waktu itu semua pengendara yang stuck di jalan gang itu sabar-sabar semua (atau sebetulnya memendam rasa dongkol yang tak dapat terungkapkan?)

Mungkin pengurus RT/RW setempat perlu membuat semacam jadwal secara tertulis yang dipasang di balai RT atau RW atau tempat strategis lainnya. Bisa juga dengan membuat peta jalan RT/RW yang dilengkapi dengan titik-titik lokasi hajatan warga sehingga bisa diketahui jalan alternatifnya.

Tetapi yang juga penting adalah memasang info penutupan jalan di ujung jalan atau gang untuk mencegah pengendara kendaraan bermotor non undangan memasuki jalan tersebut. Sehingga pengendara dapat mencari jalan alternatif lain.

Bila acara hendak diadakan di sebuah gedung, ketika melakukan survei perlu memperhatikan pula aspek lalu lintas di sekitar lokasi. Tetapi ini hanyalah opsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun